Trusted

Korea Selatan Sebut Ada Rp1.504 Triliun Aset Kripto “Parkir” di Luar Negeri

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Korea Selatan kini sudah melakukan pembaruan dalam sistem perpajakan aset kripto untuk menambah pendapatan negara.
  • Otoritas Pajak Korea Selatan menyebutkan terdapat 131 triliun won atau sekitar Rp1.504 triliun aset kripto yang parkir di luar negeri.
  • Pelaporan aset kripto yang disimpan di crypto exchange asing menjadi penting, karena bisa digunakan untuk menghalau terjadinya aktivitas kriminal, termasuk hwanchigi alias kimchi premium.
  • promo

Pemerintah Korea Selatan terus berbenah menciptakan iklim investasi aset digital yang positif. Setelah meloloskan rancangan aturan terkait penyedia layanan aset virtual (VASP), pemerintah setempat kini sudah melakukan pembaruan dalam sistem perpajakan aset kripto untuk menambah pendapatan negara.

Layanan Pajak Nasional (NTS) Korea Selatan berencana akan memberikan insentif bagi pihak yang melakukan pelaporan aset. Mereka yang melakukannya bakal mendapatkan pengurangan denda pajak hingga 90%. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat basis data wajib pajak.

“NTS juga akan melakukan pertukaran informasi dengan otoritas pajak asing untuk melakukan penegakan,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Menariknya, meskipun pemerintah Korea Selatan sudah berusaha memperjelas aturan mainnya, ternyata masih banyak aset kripto yang justru berada di luar wilayahnya.

Data dari NTS menyebutkan bahwa terdapat lebih dari ratusan triliun korean won (KRW) berupa aset kripto yang “parkir” di luar negeri. Jumlah tersebut baru mencapai 70% dari total aset keuangan yang dilaporkan oleh masing-masing individu dan entitas asal Korea. Dalam laporan NTS disebutkan bahwa terdapat 1.432 investor ritel dan korporasi yang memiliki aset kripto di rekening luar negeri senilai lebih dari 131 triliun KRW atau lebih dari Rp1.504 triliun.

Di sisi lain, data tersebut mencerminkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto sangat tinggi. Pasalnya, aturan terkait pelaporan aset kripto sendiri baru dimulai pada tahun ini dan data tersebut merupakan data berjalan sejak Januari hingga Juni tahun ini.

Berantas Kimchi Premium

Pelaporan aset kripto yang disimpan di crypto exchange asing menjadi penting, karena bisa digunakan untuk menghalau terjadinya aktivitas kriminal, termasuk hwanchigi alias kimchi premium. Sampai dengan akhir tahun lalu, otoritas setempat masih menemukan adanya aktivitas ilegal tersebut.

Istilah kimchi premium sendiri mengacu pada bisnis valuta asing yang tidak terdaftar di badan resmi. Lazimnya, perdagangan kripto global menggunakan patokan harga yang sama di masing-masing exchange, namun hal itu tidak terjadi di di Korea Selatan. Hal itu dijadikan celah untuk mengeruk keuntungan secara tidak sah di dalam negeri oleh oknum tertentu.

Modus yang dijalankan biasanya adalah dengan memanfaatkan disparitas harga mata uang virtual di Korea Selatan dari crypto exchange global.

Dengan adanya data aset kripto yang ada di rekening luar negeri, pemerintah setempat juga bisa lebih leluasa untuk memantau pergerakan aset sembari melakukan penelurusan aset.

Korea Selatan Fokus pada Transaksi OTC

Secara terpisah, regulator Korea Selatan juga mulai mengalihkan fokusnya pada perdagangan aset kripto dengan skema over-the-counter (OTC). Tingginya tindak kriminal yang memanfaatkan pasar tersebut menjadi salah satu alasan pemerintah untuk memperkuat pengawasannya.

Laporan dari media lokal menyebutkan pada tahun lalu, nilai transaksi valuta asing ilegal yang menggunakan mata uang virtual diproyeksi mencapai US$4 miliar. Hal tersebut membawa kekhawatiran tersendiri bagi investor dan pelaku pasar, sebab artinya, ekosistem yang sudah tercipta baik bisa berubah menjadi keruh.

Wakil Kepala Jaksa, Ki No-seong, mengatakan perusahaan OTC ilegal biasanya memiliki perusahaan di luar negeri. Mereka melakukan konversi mata uang virtual yang diperoleh secara ilegal menjadi mata uang fiat di dalam negeri.

“OTC digunakan oleh investor yang ingin menjaga kerahasiaan dan anonimitas saat memperdagangkan mata uang virtual. Pertumbuhannya juga kian subur, karena meskipun terdapat 192 jenis mata uang virtual yang terdaftar di Upbit (bursa kripto terdaftar di Korea), OTC menyediakan lebih dari 700 jenis mata uang virtual untuk diperdagangkan,” tutur Ki.

Di pasar OTC, setiap individu bisa memperdagangkan mata uang virtual dengan harga yang diinginkan tanpa pelacakan dan pengawasan. Hal itu pula yang akhirnya menjadikan pasar OTC untuk mata uang virtual kerap digunakan sarana pencucian uang dan menyembunyikan keuntungan gelap.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori