Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) berhasil menuntut Bit Trade Pty Ltd, operator exchange kripto Kraken di Australia, dengan denda sebesar US$8 juta.
Denda ini berasal dari penerbitan produk margin extension yang melanggar hukum oleh Bit Trade kepada lebih dari 1.100 pelanggan Australia tanpa memenuhi kewajiban regulasi yang diperlukan.
Kraken Didenda karena Merugikan Investor
Bit Trade, anak perusahaan dari Payward Incorporated, terdaftar di AUSTRAC dan mengoperasikan exchange Kraken di Australia. Selain denda US$8 juta, perusahaan ini juga akan menanggung biaya hukum ASIC.
“Proses hukum yang diluncurkan oleh ASIC telah membuat operator Kraken di Australia diperintahkan untuk membayar US$8 juta karena secara ilegal menerbitkan fasilitas kredit kepada lebih dari 1.100 pelanggan Australia,” ujar ASIC melalui.
Menurut rilis media resmi, Bit Trade menawarkan produk margin extension sejak Oktober 2021. Produk ini memungkinkan pelanggan meminjam dana yang dapat dibayar kembali dalam bentuk aset digital seperti Bitcoin (BTC) atau mata uang nasional seperti dolar AS.
Namun, perusahaan gagal menyiapkan penentuan pasar target (TMD). TMD adalah dokumen wajib yang mengidentifikasi audiens yang tepat untuk produk keuangan di bawah kewajiban desain dan distribusi (DDO) Australia.
Pada Agustus 2024, Pengadilan Federal memutuskan bahwa produk margin extension Bit Trade merupakan fasilitas kredit di bawah hukum Australia. Ketiadaan TMD berarti perusahaan melanggar tanggung jawab regulasinya dengan setiap penawaran produk tersebut. Ketua ASIC Joe Longo menekankan pentingnya putusan ini.
“Penentuan pasar target sangat penting untuk memastikan bahwa investor tidak dipasarkan produk yang tidak sesuai yang dapat merugikan mereka,” terang Longo.
Dia menyoroti bahwa lebih dari 1.100 pelanggan membayar biaya dan bunga melebihi US$7 juta, dengan kerugian perdagangan kumulatif lebih dari US$5 juta. Yang mengkhawatirkan, satu investor saja kehilangan hampir US$4 juta. Longo menegaskan implikasi lebih luas dari keputusan ini.
Lebih lanjut, Hakim Nicholas, dalam menjatuhkan hukuman, mengkritik praktik kepatuhan Bit Trade, menggambarkan sistem kepatuhan perusahaan sebagai “sangat kurang.” Pengadilan mencatat bahwa tindakan Bit Trade didorong oleh motivasi untuk menghasilkan pendapatan, kesimpulan yang berasal dari langkah perusahaan untuk terus menawarkan produk meskipun sudah menyadari potensi pelanggaran hukum.
“Bit Trade tidak memikirkan persyaratan rezim DDO sampai hal ini pertama kali diperhatikan oleh ASIC,” papar dia.
Kerangka Kewajiban Desain dan Distribusi (DDO) mewajibkan perusahaan untuk merancang produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan kelompok konsumen tertentu dan mendistribusikannya secara bertanggung jawab.
Sementara itu, kasus ini muncul saat ASIC meningkatkan pengawasan terhadap sektor aset digital. Regulator baru-baru ini memulai konsultasi dengan pemangku kepentingan industri. Mereka berupaya memperbarui panduan tentang kapan penawaran aset digital dapat memenuhi syarat sebagai produk keuangan yang diatur.
Konsultasi ini terbuka untuk umpan balik hingga Februari 2025. Namun, untuk saat ini, tindakan penegakan ASIC menyoroti risiko yang terkait dengan investasi dalam aset digital.
Di luar tantangan hukum, Kraken juga berencana untuk menutup pasar NFT-nya. Langkah ini akan memungkinkan exchange terpusat untuk mengalokasikan sumber daya ke proyek-proyek mendatang. Pada bulan Oktober, mereka merumahkan hingga 15% stafnya sebagai bagian dari upaya restrukturisasi.
Meski menghadapi masalah operasional ini, exchange tersebut berencana meluncurkan blockchain layer-2 ‘Ink’ pada 2025. Kemungkinan IPO (Initial Public Offering) juga tetap ada di tengah perubahan regulasi yang diharapkan di AS tahun depan.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.