Lihat lebih banyak

Kripto Mampu Menyelamatkan Industri Fashion – Ini Dia Alasannya

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Berbagai merek fashion bergabung untuk memberantas munculnya barang tiruan atas produk mereka dengan menggunakan teknologi blockchain.
  • Mereka menciptakan Aura Blockchain Consortium dengan menambahkan banyak merek.
  • Merek desainer mewah dan aset kripto menjadi semakin erat berkat kemajuan dApps dan NFT.
  • promo

Merek fashion mewah berfokus pada potensi yang kripto miliki untuk menciptakan “digital twin” bagi produk rancangan desainer mereka. Hal tersebut mereka lakukan terlepas dari trauma yang industri kripto hadapi saat ini. 

Merek fashion mewah raksasa LVMH, Prada, dan Cartier telah berkolaborasi untuk meluncurkan platform nirlaba Aura Blockchain Consortium. Melalui platform tersebut, mereka dapat membuat “kembaran digital” untuk fashion item mereka. Selain itu, platform ini juga memanfaatkan teknologi blockchain yang memiliki fitur transparansi dan immutability, sehingga memastikan bahwa konsumen dari berbagai brand tersebut membeli salinan yang orisinil.

Melalui blockchain, Aura menciptakan pengidentifikasi digital unik untuk produk mewah. Sejauh ini, sudah ada 20 merek yang sudah mendaftarkan diri di platform tersebut, dengan lebih dari 17 juta produk yang terdaftar. Daniella Ott, sekretaris jenderal platform Aura, mengungkapkan bahwa meskipun merek-merek tersebut adalah kompetitornya, “mereka [turut] berkolaborasi dalam teknologi ini untuk mempercepat kemajuan [platform] ini, dengan cara yang paling aman.”

Perlunya kolaborasi di antara rumah fashion mewah bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, industri ini sudah kehilangan hampir US$100 juta akibat pemalsuan yang terjadi pada tahun 2021. Terlebih lagi, muncul prediksi bahwa jumlah tersebut akan melonjak naik lebih tinggi pada akhir tahun ini. Selain merugi, brand juga berisiko reputasinya ternodai akibat aksi pemalsuan tersebut.

Memang Hemat Energi, tapi Tetap Waspada terhadap Potensi Kerugiannya

Aura bertugas membuat ringkasan (kompendium) informasi tentang item-item yang sudah terdaftar. Dalam ringkasan tersebut, akan ada informasi tentang tanggal pembuatan, jenis bahan, dan nomor produksi di lot tertentu. Menurut Ott, kreasi digital twin Aura untuk barang fisik tersebut menawarkan enkripsi teknologi tingkat militer. Selain itu, platform-nya bisa Anda akses juga melalui aplikasi seluler ataupun melalui aplikasi web resminya.

Meskipun teknologi blockchain telah mendapat banyak kritik karena dampak yang mereka sebabkan pada kelestarian lingkungan dan efisiensi energinya, Aura mengklaim bahwa mereka tidak mengikuti tren tersebut. Kemudian, Ott juga mengungkapkan bahwa karena mereka menggunakan blockchain pribadi, Aura hanya menggunakan energi yang lebih kecil dari konsumsi energi blockchain publik, seperti Bitcoin dan Ethereum. Selain itu, mereka melengkapi Aura dengan fitur tambahan yang memungkinkan berbagai brand untuk menyaring jenis informasi yang terdaftar di dalamnya. Di samping itu, mengingat pengguna bisa dengan mudah mengoperasikan platform-nya, mereka juga bisa menargetkan pelanggan dengan “zero blockchain knowledge.”

Sedangkan, dalam hal governance, perusahaan pendiri yang memberikan kontribusi terbesar dalam pengembangan Aura akan memainkan peran yang lebih besar dalam proses pengambilan keputusan. Kemudian, perusahaan lain yang bergabung dengan platform tersebut juga harus membayar biaya lisensi. Namun, Ott tetap memperingatkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk tetap mengawasi keterbatasan yang teknologi blockchain miliki. Oleh karena itu, dia memperingatkan bahwa setiap brand harus memiliki hubungan yang baik dengan pemasok mereka. Jika tidak, “blockchain tidak akan membantu.” Sebab, masih ada potensi terjadinya kesalahan ketika memasukkan informasi.

Kegunaan Lain dari Kripto dan Blockchain untuk Merek Fashion Mewah

Pekan lalu, Balmain mengumumkan kemitraan dengan Jeff Cole untuk mempromosikan koleksi sepatu kets (sneakers) Unicorn baru mereka dengan menggunakan NFT. Selain itu, Audemars Piguet dan Vacheron Constantin juga bergabung dengan platform blockchain open-source Arianee yang berbasis di Paris untuk memanfaatkan penawaran NFT tersebut.

Di sisi lain, ada pula koleksi fotografi Karl Lagerfeld yang juga menggunakan blockchain untuk memverifikasi originalitasnya. Sementara itu, Mercedes-Benz telah bergabung dengan Aura untuk membuat NFT bagi pemilik mobil brand tersebut. Terlepas dari hal itu, Ott berharap untuk “menyertakan setiap brand mewah”, termasuk sektor kosmetik, furnitur, dan bahkan parfum di Aura.

Bagaimana pendapatmu terkait topik industri fashion x kripto ini? Yuk, tulis dan beri tahu kami!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Wahid.jpg
Wahid Pessarlay
Wahid senang menulis, terutama tentang kripto dan blockchain. Ia memulai perjalanan blogging-nya di tahun 2017 dan beralih ke kripto di 2019. Wahid tertarik dengan teknologi, catur, dan DeFi. Ia ingin mempromosikan konsep desentralisasi kepada semua orang di dunia ini.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori