Kinerja perusahaan manajemen aset Galaxy Digital makin mengilap. Usai berhasil membalikkan keadaan dari rugi miliaran dolar AS menjadi untung US$295,89 juta di tahun lalu, perusahaan kembali mencetak laba bersih yang gemilang. Tercatat, di kuartal perdana tahun ini, keuntungan entitas yang dipimpin oleh Michael Novogratz itu tumbuh 40% menjadi US$422 juta atau lebih dari Rp6,79 triliun.
Moncernya pendapatan yang dihasilkan dari bisnis crypto mining menjadi salah satu katalis utama dalam hijaunya laporan keuangan Galaxy. Perusahaan berhasil meraup pendapatan dari sektor tersebut sebesar US$20,12 juta. Artinya, angka ini naik lebih dari 500% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$3,26 juta.
Selain itu, perusahaan juga mendulang keuntungan bersih yang direalisasikan atas aset digital sebesar US$270,39 juta. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, pos keuangan tersebut hanya mencatatkan nilai US$66,11 juta.
“Galaxy Digital meraup pendapatan secara konsolidasi sebesar US$250,73 juta di kuartal pertama tahun ini, naik 76,99% dari tiga bulan pertama di tahun 2023 yang sebesar US$146,74 juta,” tulis laporan.
Untuk bisnis manajemen aset melalui Galaxy Asset Management (GAM), sampai dengan kuartal pertama kemarin, perusahaan memiliki dana kelolaan (AUM) sebesar US$7,77 miliar. Raihan ini bertambah lebih dari US$2 miliar dari kuartal IV tahun lalu.
Pada 11 Januari lalu, GAM bekerja sama dengan Invesco untuk merilis ETF Bitcoin spot yang dinamakan Invesco Galaxy Bitcoin ETF (BTCO). Selain itu, di akhir kuartal kemarin, perusahaan melalui kemitraan dengan DWS Group merilis dua XTrackers Exchange Traded Commodities (ETCs) yang memberikan investor Eropa akses ke Bitcoin juga Ethereum.
Kantongi Dana Segar Hasil Right Issue Sebesar US$125 Juta
Untuk mendanai ragam ekspansinya di tahun ini, pada 12 April lalu, Galaxy sudah memiliki modal yang cukup dari hasil penerbitan saham baru alias right issue sebesar US$125 juta. Perusahaan menerbitkan 12.100.000 lembar saham biasa dengan harga penawaran C$14 per saham.
“Hasil bersih dari penawaran ini akan digunakan untuk modal kerja, termasuk untuk memperluas operasi perdagangan di wilayah Amerika Serikat (AS) dan wilayah lainnya. Selain itu, dana segar tersebut juga dimaksudkan untuk penyelesaian perluasan infrastruktur mining facility Helios,” tambah Galaxy.
Sebagai catatan, perusahaan juga tengah menggalang dana investasi sebesar US$100 juta untuk nantinya didistribusikan ke startup yang berfokus pada infrastruktur kripto. Setiap perusahaan rintisan potensial berpotensi mendapatkan dana investasi minimal US$1 juta, termasuk untuk mereka yang menjalankan bisnis decentralized finance (DeFi) maupun pembayaran.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.