Trusted

Lakukan Penipuan Berbasis Bitcoin (BTC), Bos MTI Wajib Bayar Denda Rp49 Triliun

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Cornelius Johannes Steynberg, bos MTI, dijatuhi denda US$3,4 miliar oleh CFTC atas penipuan berbasis Bitcoin.
  • Sanksi terhadap Steynberg itu merupakan rekor sanksi terbesar dari CFTC dalam jenis kasus apa pun.
  • Dalam menjalankan aksinya, Steynberg disebut berhasil menyedot 29.421 bitcoin. Jika disetarakan dengan asumsi harga pada akhir Maret 2021, angkanya akan mencapai US$1,73 miliar.
  • promo

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi terbesar yang pernah diberikan selama ini. Denda sebesar US$3,4 miliar atau sekitar Rp49,96 triliun dibebankan pada Cornelius Johannes Steynberg, bos Mirror Trading International Proprietary Limited (MTI), yang terbukti melakukan penipuan berbasis Bitcoin (BTC).

Dalam keterangan resminya, disebutkan bahwa sanksi diputuskan oleh Hakim Lee Yeakel dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat Texas untuk Steynberg dan bersifat permanen. Denda tersebut terbagi atas US$1,73 miliar bentuk ganti rugi pada korban dan US$1,73 miliar lainnya merupakan hukuman moneter sipil.

Sanksi tersebut merupakan sanksi terbesar yang diperintahkan CFTC atas kasus apa pun. Hal itu bisa dipahami, karena langkah yang dilakukan Steynberg juga tergolong sebagai kasus penipuan terbesar yang melibatkan Bitcoin.

Di samping itu, Steynberg juga dilarang selamanya untuk terlibat dalam perilaku yang melanggar Undang-Undang Pertukaran Komoditas (CEA), melakukan pendaftaran ke CFTC, dan bertransaksi di pasar yang diatur oleh CFTC.

Mengingat besarnya nilai denda yang harus dibayarkan, CFTC mengaku akan melakukan berbagai upaya untuk melindungi hak pelanggan dan memastikan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh pelaku bisa dipertanggungjawabkan.

“Syarat pembayaran denda untuk korban kemungkinan tidak menghasilkan pemulihan dana yang cukup, karena pelaku mungkin tidak memiliki cukup dana atau aset,” jelas CFTC.

Aksi penipuan tersebut terjadi sejak Mei 2018 sampai dengan Maret 2021. Sepanjang periode itu, Steynberg secara individu maupun pihak yang mengendalikan MTI terlibat dalam penipuan multilevel internasional.

Steynberg Terima 29.421 Bitcoin

Dalam menjalankan aksinya, Steynberg disebut berhasil menyedot 29.421 bitcoin. Jika disetarakan dengan asumsi harga pada akhir Maret 2021, angkanya akan mencapai US$1,73 miliar. Setidaknya, sekitar 23 ribu masyarakat Amerika Serikat menjadi korban dari bujuk rayu investasi yang ditawarkan oleh Steynberg.

Namun, bila dilihat secara global, CFTC mengatakan jumlah korban penipuannya bisa jauh lebih besar. Pelaku memanfaatkan hype investasi kripto masyarakat dengan menawarkan keuntungan lewat perdagangan off-exchange.

Mereka yang tergiur menyerahkan Bitcoin miliknya, dengan harapan bisa dikelola oleh ‘bot’ yang disebut berfungsi sebagai perangkat lunak.

“Baik secara langsung maupun tidak langsung para tergugat menyalahgunakan biycoin yang mereka terima dari peserta pool,” tambah CFTC.

CFTC Sebut bahwa Penipuan Jadi Ciri Khas dalam Aset Digital

Penipuan Kripto Bitcoin Crypto Scam

Pada bulan April kemarin, CFTC juga kembali menegakkan aturan dengan mengajukan tindakan di Pengadilan Distrik AS terhadap Rashawn Russell. Salah satu regulator keuangan itu menuduh Russel melakukan penipuan dengan membujuk para investor retail untuk berinvestasi dalam perdagangan aset digital.

Dari aksi tersebut, sekitar US$1 juta aset investor yang terkumpul malah disalahgunakan oleh Russell Untuk kepentingan pribadi. Lagi-lagi, skema yang dijalankan adalah tawaran imbal hasil jumbo, yakni minimal 25% untuk setiap investor yang menyumbangkan bitcoin, ether atau mata uang fiatnya untuk perdagangan aset digital.

Komisaris CFTC, Christy Goldsmith, mengatakan hype dan desas-desus aset digital mampu menarik kaum oportunis dan penjahat. Sampai saat ini, regulator keuangan itu mengaku sudah mengajukan 73 tuntutan perdata aset digital atas penipuan.

“Pada tahun lalu, penipuan yang melibatkan mata uang kripto yang dilaporkan ke FBI menjadi yang tertinggi dari semua kategori penipuan investasi. Nilainya meningkat 183% sejak 2021 dengan nilai kerugian sebesar US$2,57 miliar,” jelas Goldsmith.

Kemudian, ia menambahkan bahwa visi mata uang kripto untuk bisa melakukan transfer nilai tanpa pihak ketiga, di luar sistem keuangan tradisional, dan dirancang dengan sistem perbankan bayangan. Hal itu membuat regulator tidak memiliki visibilitas terhadap risiko aset digital.

Bagaimana pendapat Anda tentang penipuan berbasis Bitcoin yang dilakukan oleh bos MTI ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori