Trusted

Laporan Jump Crypto Sebut Whale Dumping UST Tak Lama setelah Mulai De-pegging

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebuah laporan baru dari Jump Crypto mengungkapkan bahwa para whale memainkan peran dalam insiden hancurnya nilai UST.
  • Jump Crypto menyebutkan bahwa investor ritel dengan simpanan kurang dari 10.000 UST meningkatkan eksposur mereka terhadap stablecoin tersebut, meski sudah terjadi de-pegging.
  • Mereka juga menyinggung perihal 7 alamat crypto wallet yang disoroti Nansen sebagai bagian dari tren yang lebih besar.
  • promo

Jump Crypto merilis sebuah laporan terkait kehancuran algorithmic stablecoin TerraUSD (UST) yang berujung pada keruntuhan seluruh ekosistem Terra. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ketika whale menutup posisinya di UST, para investor ritel malah justru tetap membelinya.

Jump Crypto, lengan cryptocurrency dari perusahaan Jump Capital, merupakan salah satu pendukung blockchain Terra. Laporan dari Jump Crypto itu sekaligus menjadi pernyataan publik pertama mereka dari sejak insiden kehancuran ekosistem Terra terjadi.

Perusahaan mengungkapkan bahwa mereka menyusun laporannya berdasarkan transaksi blockchain yang ada. Data transaksi blockchain menunjukkan bahwa sejumlah investor besar, dengan kepemilikan UST lebih dari 1 juta, melikuidasi simpanannya segera setelah UST kehilangan nilai patokannya terhadap USD (de-pegging). Langkah tersebut mengakibatkan stablecoin UST jadi tak bernilai dan berdampak bagi para investor ritel.

Menariknya, investor ritel yang memiliki simpanan kurang dari 10.000 UST justru meningkatkan eksposurnya antara 6 Mei hingga 9 Mei. Namun, deposan besar mengurangi posisinya pada UST di Anchor Protocol sebanyak hampir 15% ketika UST pertama kali kehilangan patokan nilainya, yaitu di tanggal 6 Mei.

Meski demikian, peningkatan eksposur dari investor kecil tidaklah cukup untuk melawan aliran dana keluar. Laporan dari Jump Crypto menyebutkan bahwa “posisi ukuran posisi total mereka urutannya lebih kecil dari deposan menengah dan besar.”

Jump Crypto Akui Laporan Nansen tentang Terra

Dalam laporannya, Jump Crypto juga mengakui laporan sebelumnya dari platform analitik blockchain Nansen. Beberapa waktu lalu, Nansen juga sempat merilis laporan yang mengklaim bahwa mereka telah melacak adanya 7 crypto wallet yang memiliki kaitan dengan kehancuran blockchain Terra, termasuk salah satu di antaranya terasosiasi dengan pemberi pinjaman kripto Celcius.

Menurut Jump Crypto, ketujuh alamat crypto wallet yang disoroti oleh Nansen merupakan “bagian dari tren yang lebih luas” yang mendorong arus keluar di Anchor Protocol pada saat permulaan de-pegging UST.

Ada satu crypto wallet yang memainkan peranan penting saat kehancuran, karena memangkas posisi UST miliknya hingga sekitar 85 juta pada 7 Mei. Banyak pihak meyakini bahwa alamat crypto wallet itulah yang memicu peristiwa de-pegging, sampai akhirnya berujung pada keruntuhan jaringan Terra.

Muncul spekulasi mengenai siapa sosok di balik crypto wallet itu. Tak sedikit yang mengatakan bahwa alamat tersebut merupakan milik perusahaan trading kripto. Akan tetapi, laporan mengatakan, tidaklah mungkin alamat itu terasosiasi dengan entitas trading, melihat dari riwayatnya.

Kendati demikian, laporan tersebut tidak menyinggung perihal peran Luna Foundation Guard (LFG) dalam insiden keruntuhan. Kanav Kariya, Presiden Jump Trading, adalah bagian dari dewan pengelola dalam yayasan itu. LFG telah berusaha untuk menstabilkan patokan UST dengan menjual cadangan Bitcoin mereka. Sayangnya, upaya itu terlambat menyelamatkan ekosistem Terra.

Keruntuhan blockchain Terra bulan lalu mengakibatkan dana US$40 miliar menghilang dari industri kripto. Kemudian, kondisi semakin diperparah dengan aksi jual yang lebih luas di pasar kripto. Sejauh ini, regulator di seluruh dunia telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap Terraform Labs dan industri kripto secara umum.

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

oluwapelumi-adejumo.png
Oluwapelumi Adejumo
Oluwapelumi percaya bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembaca yang rajin dan mulai menulis tentang kripto pada tahun 2020.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori