Visa, salah satu raksasa pembayaran global, mengeklaim bahwa layanan tokennya mampu memberikan keuntungan yang mumpuni di wilayah Asia Pasifilk. Melalui layanan Visa Token Service (VTS), yang sudah dirilis sejak tahun 2014, Visa berhasil mendongkrak ekonomi digital di kawasan Asia Pasifik senilai lebih dari US$2 miliar di tahun lalu.
Visa mencatat bahwa sepanjang tahun lalu, layanan VTS telah melayani lebih dari 1 miliar token di kawasan tersebut. Capaian itu sekaligus menggarisbawahi kuatnya nilai token dalam perdagangan digital, baik yang berlangsung secara offline maupun online.
VTS Sendiri merupakan fitur yang menjembatani informasi keuangan tradisional dan layanan pembayaran digital. Lewat teknologi tersebut, Visa mampu menyederhanakan proses pembayaran dengan menggantikan 16 digit nomor kartu kredit maupun debit yang biasa digunakan dengan token numerik. Maka dari itu, proses ini pun digadang-gadang lebih aman.
Head of Merchant Sales & Acquiring di Visa Asia Pasifik, Previn Pilla, menjelaskan melalui networks token, konsumen dan pelaku usaha bisa mendapatkan mekanisme pembayaran yang aman dan lancar.
“Token membuat adanya peningkatan otorisasi dan membuat tingkat penipuan menurun, sehingga pelaku usaha bisa lebih fokus pada inovasi produk,” jelas Pilla dalam keterangan resmi.
Tokenisasi Aset Tradisional Visa Terus Berkembang
Langkah Visa yang terus menekan penggunaan kartu bank dan mendorong pemanfaatan token sebagai sarana komunikasi jaringan menyoroti besarnya potensi pengembangan tokenisasi aset dalam sistem keuangan tradisional.
Reuters melaporkan pada tahun 2022, untuk pertama kalinya, Visa merilis 4 miliar token jaringan di seluruh dunia. Jumlah tersebut jauh lebih besar dari total kartu fisik untuk pembayaran yang beredar di dunia.
Kepala Produk dan Solusi Visa Asia Pasifik, TR Ramachandran, menambahkan token membuka jalan bagi masa depan perdagangan. Hal itu mungkin terwujud, karena terdapat potensi inovasi yang sangat besar dengan melakukan tokenisasi kredensial pembayaran. Lewat mekanisme tersebut, konsumen bisa mendapatkan pengalaman baru yang lebih personal di luar kartu Visa fisik.
Pengembangan teknologi virtual tidak hanya dikembangkan melalui VTS. Bersama dengan JPMorgan, Visa juga sudah bersinergi menghubungkan blockchain privatnya untuk menyederhanakan pembayaran antarnegara.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.