LINE, salah satu raksasa jejaring sosial asal Korea Selatan, bakal masuk lebih dalam untuk menggarap ekosistem Web3. Melalui salah satu entitas usahanya, LINE NEXT, perusahaan berhasil mengantongi dana segar senilai US$140 juta atau lebih dari Rp2 triliun. Rencananya, dana itu akan digunakan untuk merilis platform khusus yang mampu menghubungkan dunia Web3 dan Web2 secara global.
Dalam keterangan resminya, LINE menjelaskan pendanaan tersebut berasal dari konsorsium yang dipimpin oleh Crescendo Equity Partners, perusahaan private equity yang didukung oleh Peter Thiel (co-founder PayPal). Sejak tahun lalu, Crescendo memang sudah mendedikasikan dirinya untuk membangun peluang pasar kelas menengah di Korea Selatan. Crescendo membidik penyedia layanan perangkat lunak yang mengusung konsep B2B untuk dikembangkan.
Bloomberg melaporkan entitas yang mengelola aset senilai 1,8 triliun won (sekitar US$1,3 miliar) per November kemarin itu, mencari entitas potensial yang selama ini kurang dikenal untuk bisa diantar menjadi juara global.
Managing Partner Crescendo, Kevin Lee, menuturkan daya saing global LINE dan visinya untuk memimpin layanan Web3 merupakan tesis investasinya.
“Kami berharap bisa membangun standar untuk aplikasi Web3, sehingga pengguna umum yang belum pernah menggunakannya bisa dengan mudah beradaptasi dan mengadopsi blockchain ke seluruh jenis layanan dan merek Web2.”
Pihak LINE juga mengeklaim bahwa kucuran dana segar yang mereka terima ini adalah pendanaan terbesar bagi sektor blockchain dan Web3 di Asia sepanjang tahun 2023.
LINE NEXT Kelola 5,5 Juta Basis Pengguna
LINE NEXT merupakan entitas yang berfokus pada strategi dan perencanaan bisnis Web3. Perusahaan memiliki anak usaha yang bercokol di Amerika Serikat (AS) untuk menjalankan platform NFT di lingkup global.
Selain itu, LINE NEXT juga sudah membangun kantor cabang di Jepang untuk lebih mudah mengakselerasi ekosistem Web3 bagi konsumen di sana.
Salah satu proyek LINE NEXT yang sukses di kancah dunia adalah Dosi. Game berbasis Web3 itu memungkinkan penggunanya untuk memiliki dan memperdagangkan barang digital dalam bentuk non-fungible token (NFT). Dari situ, perusahaan mengeklaim telah memiliki 5,5 juta basis pengguna yang tersebar di seluruh dunia, dengan lebih dari 470 ribu transaksi secara kumulatif.
Chief Executive Officer (CEO) LINE NEXT, Youngsu Ko, menambahkan kesuksesan pendanaan ini menjadi sangat penting, karena hal itu terjadi di tengah lingkungan investasi yang terkontraksi.
“Kami akan menggunakan kesempatan ini untuk mempopulerkan Web3 dan mengembangkan ekosistem layanan baru, dimana pengguna memiliki nilai atas barang digitalnya.”
Siap Rilis Game Brown & Friends
Mengikuti kesuksesan karakter Brown & Friends di LINE, LINE NEXT akan memanfaatkan hal itu untuk mendorong adopsi Web3. Dana tersebut rencananya juga akan digunakan untuk merilis game Web3 yang menggunakan karakter Brown & Friends.
Selain itu, LINE NEXT juga berniat untuk merilis aplikasi sosial yang memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk berkomunikasi berdasarkan karakter yang dibuat berdasarkan teknologi artificial intelligence (AI).
Entitas usaha LINE lainnya, LINE Xenesis juga tengah aktif mendorong bisnis Web3. Di bulan Juli lalu, perusahaan mengikat kerja sama dengan Crypto.com untuk mendorong adopsi aset digital di wilayah Jepang dan Asia Pasifik. Kolaborasi itu juga sengaja dilakukan untuk memperkuat kemampuan pembayaran kripto, serta mengintegrasikan layanan NFT melalui platform LINE NFT yang dikelola oleh LVC Corporation.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
