Tingginya minat investasi kripto di Indonesia membuat salah satu entitas kripto, Luno Indonesia merasa perlu untuk membedakan mana proyek yang sudah mapan dan mana yang masuk dalam kategori anyar. Untuk itu, perusahaan mulai membuka akses terhadap sejumlah proyek kripto baru yang potensial dengan menyematkan tanda ‘early stage’.
VP Product Luno, Aleks Andjelopolj menjelaskan, aksi itu dilakukan sebagai bentuk respons pertumbuhan industri kripto dan perubahan permintaan konsumen.
“Kami meyakini bahwa penting bagi investor untuk memperoleh akses yang aman kepada proyek kripto baru melalui platform yang teregulasi,” jelas Aleks melalui keterangan resmi.
Lebih jauh menurutnya, setiap proyek yang masuk dalam perdagangan kripto perusahaan telah melewati rangkaian proses penilaian dan evaluasi yang ketat. Dengan harapan, investor bisa mengambil keputusan investasi secara bijak. Baik dari sisi risiko maupun peluangnya.
Setiap proyek kripto baru yang ada di Luno akan mendapatkan label ‘early stage’ alias tahap awal beserta dengan informasi detail untuk mengambil keputusan.
- Baca Juga: CFX Tambah 70 Aset Kripto yang Sah Diperdagangkan di Indonesia, Totalnya Jadi 1.444 Token
Luno Listing Berachain
Perusahaan mengakui, meskipun proyek-proyek tahap awal memberikan potensi pertumbuhan di masa depan. Namun proyek tersebut biasanya juga memiliki risiko dan volatilitas harga yang lebih tinggi dari biasanya.
Nah Berachain adalah proyek tahap awal yang pertama kali tersedia di platform Luno. Proyek kripto yang meluncur pada bulan Februari 2025 itu bertujuan menciptakan “sebuah sistem ekonomi kolaboratif yang memberikan imbalan pada modal kerja dengan menyesuaikan insentif di seluruh jaringan.” Melalui mekanisme konsensus Proof of Liquidity yang unik untuk mengonfirmasi transaksi.
Sebagai catatan, penyematan status ‘early stage’ pada proyek kripto anyar tidak hanya dilakukan oleh Luno. Binance, crypto exchange terbesar berdasarkan volume perdagangan sudah memperkenalkan mekanisme tersebut sejak tahun 2023 dengan merilis ‘Tag Seed’.
Melansir laman Binance, penyematan status tersebut mewakili proyek inovatif yang mungkin menunjukkan volatilitas dan risiko yang lebih tinggi. Ketimbang token lain yang masuk listing.
Selain itu, untuk mendapatkan akses ke perdagangan token tersebut, setiap pengguna harus berhasil menyelesaikan kuis yang sesuai setiap 90 hari di Binance Spot dan/atau Binance Margin. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pengguna sadar akan risiko sebelum melakukan perdagangan token ‘Tag Seed’.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
