Salah satu crypto exchange asal tanah air, Reku berhasil mencetak kinerja gemilang di tahun lalu. Melonjaknya harga Bitcoin (BTC) yang diikuti oleh sejumlah altcoin menjadi pemantik minat bagi investor domestik untuk lebih giat lagi memanfaatkan momentum pasar.
Co-CEO Reku, Jesse Choi melalui keterangan resminya menuturkan, pihaknya berhasil membukukan margin profit double digit di tahun lalu. Kondisi itu sekaligus mengukuhkan posisi perusahaan sebagai salah satu platform investasi multi aset di Indonesia.
Jesse menambahkan, pada tahun lalu kondisi pasar mendukung pertumbuhan yang terjadi di perusahaan. Dimana pada awal tahun lalu terdapat peristiwa Bitcoin halving, yang berlanjut pada meluncurnya produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin tidak lama sesudahnya.
“Saat itu, Bitcoin juga mencapai all-time high (ATH) baru. Kemudian di kuartal empat, tepatnya di November, Bitcoin mencetak ATH 5 kali berturut-turut. Momentum itu mendorong peningkatan adopsi dan investasi kripto di Indonesia juga global,” jelas Jesse.
Demi menggenjot literasi, Reku pada tahun lalu juga sudah menggandeng kerja sama dengan penerbit stablecoin global, Tether. Dalam kesempatan itu, kedua entitas menggelar aktivitas edukasi yang diklaim berjalan ke 10 kota di Indonesia. Jesse mengakui, sinergisitas tersebut masih akan berlangsung di tahun ini untuk memberikan pemahaman yang mumpuni kepada masyarakat terkait aset kripto.
Optimistis Indonesia Jadi Pusat Kripto Asia
Sementara itu, menyoal potensi Indonesia dalam lanskap kripto dunia, Chief Compliance Officer (CCO) Reku, Robby menyatakan optimismenya terhadap prospek tanah air. Dalam kacamatanya, negeri ini memiliki potensi untuk menjadi pusat kripto Asia.
Hal itu bersandar pada kecukupan regulasi dan juga pertumbuhan jumlah investor yang terus menunjukkan peningkatan.
Sebagai catatan, jumlah investor kripto Indonesia sampai dengan Desember kemarin sudah mencapai 22,11 juta. Jumlah itu jauh lebih besar dari jumlah investor pasar modal yang kondisinya lebih matang.
“Pertumbuhan tersebut mendapatkan dorongan dari pemerintah melalui berbagai kebijakan yang menyangkut keamanan dan perlindungan konsumen. Termasuk adanya kewajiban KYC. Bahkan Indonesia juga menjadi negara pertama yang meresmikan bursa kripto di global,” tutur Robby.
Nah belum lama ini, pemerintah melalui UU P2SK juga sudah mengalihkan kewenangan pengaturan dan pengawasan kripto dari Bappebti ke OJK. Langkah itu menurut Robby akan menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan ekosistem kripto tanah air.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
![adi-wiratno.jpeg](https://id.beincrypto.com/wp-content/uploads/2024/08/adi-wiratno.jpeg)