Data terbaru menunjukkan bahwa nilai kerugian yang belum terealisasi dari staked Ethereum telah turun. Namun, mereka yang mengalami kerugian terbanyak adalah beberapa staker Ethereum terbesar.
Pada 11 April, penyedia analisis on-chain Glassnode melaporkan situasi terkini mengenai keuntungan dan kerugian dari staked Ethereum.
Dalam laporan tersebut, Glassnode mencatat bahwa kerugian yang belum terealisasi pada Ethereum Beacon Chain mencapai US$4,7 miliar. Namun, angka ini sudah turun 70% dari puncaknya sebesar US$16 miliar pasca keruntuhan Terra.
Peristiwa ini terjadi ketika harga Ethereum merosot tajam menjadi US$1.000 pada bulan Juli 2022 lalu. Namun, harga Ethereum berhasil naik lagi hampir dua kali lipat sejak saat itu dan kini sudah mencapai hampir US$2.000.
Selanjutnya, Glassnode juga melaporkan bahwa “penyetor terbesar mengalami tingkat kerugian keuangan tertinggi, memegang 70% dari kerugian yang belum terealisasi.”
- Baca Juga: Menggiurkan! Validator Ethereum Sudah Raup Staking Reward Lebih dari US$2 Miliar sejak 2021
Dinamika Staking Ethereum
Meskipun demikian, golongan investor jangka panjang tentunya tidak akan terganggu oleh hal-hal semacam “kerugian yang belum terealisasi” ini. Pada hakikatnya, membeli ETH di harga berapapun serta menjalankan staking untuk menghasilkan lebih banyak ETH lagi adalah strategi yang jitu bagi banyak orang jika mereka memang tidak berniat menjual ataupun memperdagangkan aset ini di pasar.
Di samping itu, Glassnode juga mengamati sifat staking pool Ethereum. Glassnode mencatat bahwa mereka “terutama terdiri dari penyetor berulang yang memiliki beberapa validator.” Mereka bahkan melakukan hingga seribu deposit setiap harinya.
“Namun, acara-acara besar seperti genesis Beacon Chain, The Merge, dan upgrade Shanghai yang akan datang telah menyebabkan lonjakan dalam [jumlah] penyetor sekali waktu.”
Glassnode
Lebih lanjut, Glassnode juga mencatat bahwa aktivitas deposit staking saat ini sedang rendah “karena tekanan regulasi dan upgrade Shanghai.”
Apalagi, kondisi ini semakin diperparah dengan upaya Amerika dalam memerangi kripto, yang juga mencakup penindakan keras terhadap layanan staking. Ketua SEC, Gary Gensler, telah berulang kali mengklaim bahwa ETH adalah sekuritas, tetapi kenyataannya sampai detik ini belum kunjung diresmikan sebagai sekuritas oleh Kongres AS.
Namun, terlepas dari itu, pertanyaan besar yang ada di benak kalangan trader Ethereum adalah: Apakah akan terjadi aksi jual besar-besaran setelah upgrade Shapella minggu ini?
- Baca Juga: Walau Upgrade Shanghai Makin Dekat, Ethereum Masih Jadi Jawara Penghasil Biaya Jaringan Tertinggi
Aksi Jual Massal pasca Upgrade Shapella?
Pada tanggal 12 April, jaringan Ethereum akan melangsungkan hard fork Shapella (Shanghai) yang telah dinanti-nantikan selama ini.
Setelah hard fork tersebut tayang, staked ETH akan tersedia untuk penarikan, tapi tidak sesederhana itu. Demi menjaga keamanan dan stabilitas jaringan, 18 juta staked ETH tidak akan dilepaskan sekaligus begitu saja.
Sesuai prosedur, validator dan staker Ethereum harus melewati antrian dan periode penarikan terlebih dulu, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin terjadi aksi jual besar-besaran pada ETH di pasar minggu ini.
Di sisi lain, harga ETH saat ini diperdagangkan pada level tertingginya selama delapan bulan sebesar US$1.923, setelah berhasil mengukir kenaikan 3,3% dalam satu hari.
Bagaimana pendapat Anda tentang unrealized loss dari staked ETH ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.