Trusted

McKinsey Nobatkan Blockchain sebagai Tren Teknologi Teratas di Tahun 2024

3 mins
Oleh
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • McKinsey memasukkan blockchain sebagai salah satu tren teknologi yang sedang berkembang di tahun 2024.
  • Raksasa keuangan memanfaatkan blockchain untuk tokenisasi guna meningkatkan efisiensi.
  • Ketidakpastian regulasi adalah salah satu hambatan potensial untuk use case blockchain.
  • promo

Dalam laporan terbarunya, “Technology Trends Outlook 2024”, McKinsey & Company memasukkan blockchain sebagai salah satu kemajuan teknologi yang signifikan.

Laporan ini menyoroti potensi transformatif blockchain di kancah digital serta mengkaji perannya dalam hal tokenisasi.

Menjelajahi Potensi Persimpangan AI dan Blockchain

Perusahaan konsultan ini menghubungkan secara erat keunggulan blockchain dengan tema kepercayaan digital dan keamanan siber yang lebih luas dalam laporannya. Aplikasi kehidupan nyata dari artificial intelligence (AI) dan blockchain adalah beberapa poin dalam analisis McKinsey.

Meskipun dianalisis secara terpisah, beberapa poin dalam laporan ini mengisyaratkan potensi persimpangan AI dan blockchain. Misalnya, blockchain dapat meningkatkan kemampuan AI dengan menyediakan penyimpanan data yang aman dan transparan serta memfasilitasi transaksi yang kompleks. Sinergi ini terbukti dalam berbagai aplikasi, mulai dari analitik keuangan berbasis AI hingga berbagi data yang aman di bidang kesehatan.

Selain itu, “mengawinkan” blockchain dengan teknologi generative AI mampu memacu inovasi di setiap sendi industri. Perusahaan seperti IBM sedang mengembangkan alat untuk mengurangi risiko AI, seperti bias dan masalah privasi. Demi menunjang langkah ini, mereka memanfaatkan infrastruktur blockchain yang aman. Kolaborasi ini memastikan bahwa teknologi AI dapat beroperasi dengan transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar.

Nuro Serafim, Managing Partner di 3 Comma Capital, juga mendukung potensi konvergensi AI dan blockchain. Ia menambahkan bahwa sinergi antara teknologi ini akan secara signifikan berdampak pada sektor energi dengan mengoptimalkan jaringan pintar.

“Namun demikian, ada godaan yang jelas bagi pengusaha untuk memaksakan konvergensi yang tidak realistis dari kedua teknologi ini dalam mengejar modal yang sesuai dengan kebutuhan investor VC untuk berada di garis depan kemajuan. Oleh karena itu, investor, yaitu investor profesional, perlu dibekali dengan pengetahuan agar bisa menyaring dan melakukan uji tuntas terhadap semua kerumitan ekstra ini,” jelas Serafim kepada BeInCrypto.

Dari Percontohan hingga Arus Utama: Perjalanan Tokenisasi Menuju Integrasi Keuangan

Selanjutnya, laporan ini menyoroti tokenisasi sebagai salah satu penggunaan blockchain kehidupan nyata. Tokenisasi, yang melibatkan pembuatan representasi digital dari aset dunia nyata (real-world asset / RWA) di blockchain, berpindah dari proyek percontohan (pilot) ke penerapan yang luas.

Tak ketinggalan, laporan McKinsey juga mengamati sejumlah raksasa keuangan yang menorehkan perkembangan penting di bidang ini. Misalnya, Citi Token Services Citibank yang mengubah simpanan klien menjadi token digital, memungkinkan pembayaran lintas batas dan pengelolaan likuiditas secara instan.

Di samping itu, Franklin Templeton telah memanfaatkan blockchain publik Stellar dan Polygon untuk membuat reksa dana yang ditokenisasi & teregistrasi di AS (tokenized US-registered mutual fund) perdana—Franklin OnChain US Government Money Fund (FOBXX). Demikian pula, penerbitan obligasi hijau tokenized Société Générale di jaringan Ethereum menandai tonggak penting. Produk-produk ini telah menghadirkan potensi blockchain untuk merevolusi instrumen keuangan tradisional.

“Tokenisasi memaksimalkan transparansi, komposabilitas, dan kemampuan pemrograman, memungkinkan institusi keuangan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan likuiditas pasar, dan menciptakan peluang pendapatan baru. […] Meningkatnya kesadaran pengguna dan permintaan investor akan semakin memacu tren ini,” ucap Matt Higginson, Partner Lead McKinsey Values ​​di Boston.

Meskipun potensi blockchain begitu besar, laporan ini juga mengakui tantangan yang terkait dengan proses penerimaannya. Ini termasuk integrasi dengan sistem yang sudah ada, ketidakjelasan regulasi, dan kebutuhan akan langkah-langkah keamanan siber yang kokoh. Namun, McKinsey juga menekankan bahwa berbagai perusahaan dapat mengatasi rintangan ini dengan menerapkan gaya kepemimpinan dari atas ke bawah (top-down). Selain juga investasi strategis serta memanfaatkan benefit yang mampu blockchain suguhkan secara optimal.

Bagaimana pendapat Anda tentang laporan McKinsey yang nobatkan blockchain sebagai tren teknologi teratas di tahun 2024? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori