Kembali

Bitcoin Crash di Bawah US$100.000 untuk Kedua Kalinya dalam Sepekan

author avatar

Ditulis oleh
Mohammad Shahid

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

14 November 2025 13.17 WIB
Tepercaya
  • Bitcoin kembali turun di bawah US$100.000 untuk kedua kalinya dalam sepekan seiring leverage tersapu keluar dan sentimen melemah.
  • Lebih dari US$683 juta likuidasi menghantam pasar dalam 24 jam, di mana posisi long mengalami kerugian lebih dari US$556 juta.
  • Long-term holder menjual sekitar 815.000 BTC dalam 30 hari — level tertinggi sejak Januari 2024 — sehingga menambah tekanan jual signifikan.
Promo

Bitcoin ambrol di bawah US$100.000 untuk kedua kalinya dalam sepekan pada Kamis, menandakan kerapuhan yang kembali muncul di pasar yang didominasi likuidasi paksa dan penjualan besar-besaran dari long-term holder (LTH).

Pada waktu publikasi, BTC diperdagangkan di kisaran US$98.400. Penurunan ini menghapus pemulihan singkat di atas angka enam digit dan mendorong sentimen menuju kehati-hatian di berbagai meja trading utama.

Sponsored
Sponsored

Harga Bitcoin Gagal Pertahankan Level Psikologis US$100.000

Penurunan ini memicu gelombang likuidasi baru. Data mengungkap lebih dari US$683 juta tersapu dalam 24 jam terakhir, termasuk US$556 juta dari posisi long. Para trader sebelumnya menumpuk posisi untuk pergerakan naik.

Peta Panas Likuidasi Pasar Kripto | Sumber: Coinglass

Bitcoin sendiri menyumbang US$164,5 juta likuidasi dalam empat jam terakhir, sementara Ethereum dan Solana menambah sekitar US$145 juta secara gabungan.

Tekanan juga meningkat dari long-term holder (LTH), salah satu kelompok paling stabil di ekosistem Bitcoin.

Menurut data CryptoQuant, alamat yang memegang BTC lebih dari enam bulan telah menjual sekitar 815.000 BTC dalam 30 hari terakhir. Ini merupakan level penjualan tertinggi sejak Januari 2024.

Grafik menunjukkan distribusi berkelanjutan dari berbagai kategori holder, mulai dari 6 bulan hingga 7+ tahun, sehingga menciptakan suplai berlebih di level harga saat ini.

Sponsored
Sponsored
Grafik Pengeluaran Holder Jangka Panjang Bitcoin (LTH) | Sumber: CryptoQuant

Gelombang penjualan ini menyerupai puncak siklus sebelumnya, ketika long-term holder mengunci profit setelah reli berbulan-bulan. Polanya terlihat jelas di grafik.

Setiap lonjakan pengeluaran LTH berkorelasi dengan puncak lokal dan periode konsolidasi panjang. Kenaikan terbaru ke 815.000 BTC yang dibelanjakan mencerminkan distribusi berat yang terlihat pada puncak 2021 dan awal 2024.

Analis pasar menilai perilaku long-term holder jauh lebih penting dibandingkan noise (kebisingan) jangka pendek. Ketika wallet berpengalaman mengirimkan Bitcoin kembali ke sirkulasi, likuiditas memang bertambah, tetapi dukungan harga justru melemah.

Jika digabungkan dengan klaster likuidasi terbesar pekan ini, pasar menyerap penjualan paksa dan penjualan sukarela sekaligus, walhasil memperbesar kedalaman koreksi.

Ujian penting berikutnya berada di kisaran US$98.000–US$100.000, di mana pembeli perlu masuk untuk mencegah drop yang lebih curam menuju level support pertengahan siklus.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."

Disponsori
Disponsori