Trusted

Mengapa Performa Fan Token Sepak Bola malah Buruk selama Piala Dunia Qatar 2022?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Fan token ARG mencapai puncak lokalnya tepat sebelum memasuki babak final.
  • BFT sekarang diperdagangkan pada titik terendahnya sepanjang masa (ATL).
  • SNFT anjlok sampai 90% selama perhelatan Piala Dunia 2022 berlangsung.
  • promo

Menjelang perhelatan Piala Dunia FIFA 2022, harga sejumlah fan token tim nasional sepak bola sempat meroket tajam. Tapi, kinerjanya justru buruk selama perhelatan akbar itu sendiri berlangsung.

Harga token-token ini secara langsung mendapat pengaruh dari performa tim sepak bola masing-masing. Dan utamanya, hal ini bisa terlihat jelas ketika Argentina kalah melawan Arab Saudi serta selama perjuangannya untuk memenangkan Piala Dunia yang berlangsung di Qatar itu.

Harga fan token Argentine Football Association (ARG) sempat memuncak sebelum babak final berlangsung, baru kemudian terus turun sejak itu juga. Tidak hanya itu, harga Brazil National Fan (BFT) juga turun tajam setelah Kroasia sukses menyingkirkan Brasil. Tidak ketinggalan, harga fan token Spain National Football Team (SNFT) juga ikut anjlok seketika setelah mereka resmi tereliminasi akibat kalah telak dari Maroko.

Performa buruk yang serupa ternyata juga menimpa Chiliz (CHZ), yang merupakan native token dari platform Socios, rumah fan token ini berada.

Harga Fan Token Argentina (ARG) Melejit sebelum Masuk Final

Ajang Piala Dunia FIFA 2022 Qatar dimulai pada 20 November dan berakhir pada 18 Desember. Harga ARG sendiri mencapai puncaknya pada 18 November, lalu berangsur turun begitu Piala Dunia FIFA dimulai (ikon merah). Kemudian, harganya merosot lagi pada 22 November (ikon hitam), ketika Argentina mengalami kekalahan yang mengejutkan saat melawan Arab Saudi.

Setelah itu, harga ARG naik sebesar 180% di antara tanggal 9-16 Desember (titik yang disorot). Tepatnya, setelah tim tersebut berhasil memenangkan pertandingan perempat final melawan Belanda dan melaju ke babak final.

Namun anehnya, meskipun Argentina dan Lionel Messi berhasil menyabet gelar juara dunia pada tanggal 18 Desember, harga fan token ARG anjlok tidak lama setelah itu, dan memvalidasi penurunan pada garis resistance (lingkaran merah). Hal ini kemungkinan terjadi lantaran para holder fan token tersebut telah menarik kepemilikan mereka. Selain itu, aksi penarikan tersebut juga menyebabkan indikator RSI hariannya turun di bawah level 50, dan ini menjadi pertanda tren bearish.

Oleh karena itu, proyeksi harga yang paling mungkin terjadi berikutnya adalah penurunan menuju titik terendahnya sepanjang masa yang (ATL) yang baru. Namun, bila akhirnya berhasil menjebol garis resistance, maka fan token tersebut bisa menyingkirkan prediksi bearish ini.

Argentine Fan Token (ARG) Fan Token World Cup
Grafik Harian ARG/USDT oleh TradingView

Harga Fan Token Brasil (BFT) Merosot usai Tereliminasi

Tidak ketinggalan, Brazil Fan Token (BFT) juga turun tajam selama Piala Dunia berlangsung. Namun uniknya, harga token BFT justru turun sesaat setelah tim mereka mencetak hasil yang sukses, seperti halnya setelah mereka menang melawan Serbia pada tanggal 24 November lalu (ikon merah).

Tidak lama kemudian, harga BFT menembus area support horizontal di level US$0,50, sehingga mempercepat laju penurunannya.

Tersingkirnya Brasil pada 9 Desember menyebabkan fan token tersebut ambruk brutal 55% hanya dalam kurun waktu sehari. Parahnya lagi, aksi ini juga menyebabkan terbentuknya level ATL baru serendah US$0,05 pada 17 Desember.

Menariknya, harga BFT mulai bergerak naik lagi dua hari kemudian. Tetapi, masih diperdagangkan di bawah level resistance krusial di level US$0,20.

Akibatnya, jika BFT nantinya ternyata gagal merebut kembali area ini, maka prediksi harga yang paling mungkin terjadi yaitu tren penurunan yang berkelanjutan menuju posisi ATL yang baru.

Brazil Fan Token (BFT) Price
Grafik Enam Jam BFT/USDT oleh TradingView

SNFT Anjlok 60% setelah Tereliminasi

Harga fan token tim nasional Spanyol, yakni SNFT, telah merosot 90% sejak dimulainya Piala Dunia FIFA. Mirip dengan fan token Brasil, SNFT juga anjlok hingga 62% usai mereka tereliminasi karena secara mengejutkan kalah bertarung melawan Maroko pada 6 Desember (ikon merah). Alhasil, token itu mencapai titik ATH di harga US$0,033 pada hari yang sama.

Di sisi lain, meskipun SNFT memulai tren naik pada 19 Desember, harganya masih berkisar jauh di bawah area resistance US$0,09. Akibatnya, trennya pun menjadi bearish sampai area ini berhasil direbut kembali dan level ATL baru kemungkinan besar akan kembali tercetak.

Spain Token Price (SNFT)
Grafik Enam Jam SNFT/USDT oleh TradingView

Dengan demikian, performa fan token tim nasional ini faktanya sangat terpengaruh oleh kinerja tim mereka masing-masing dan seperti apa hasil akhir Piala Dunia sendiri. Aksi pergerakan ini terlihat seperti kasus “buy the rumor, sell the news,” lantaran harga sebagian besar token mencapai puncaknya tepat sebelum acara itu berlangsung. Sedangkan pada token ARG sendiri, harganya sukses mencapai titik puncak lagi sebelum masuk babak final. Tetapi, harga ARG nyatanya anjlok lagi bahkan setelah timnya berhasil memenangkan Piala Dunia FIFA 2022.

Bagaimana pendapat Anda tentang performa fan token selama Piala Dunia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori