Setelah Menteri Keuangan Janet Yellen mengeluarkan peringatan kripto yang serius akhir pekan ini, pasar mata uang kripto kehilangan hampir US$100 miliar.
Bitcoin saat ini telah merosot tajam ke angka US$27.000. Penurunan itu sekaligus menunjukkan level terendahnya sejak akhir 2020. Kekhawatiran resesi memengaruhi pasar kripto dan dapat mendorong investor menjauh dari investasi yang cenderung berisiko ini. Dalam 24 jam terakhir saja, Dogecoin, TRON, dan Avalanche semuanya anjlok hingga dua digit. Ketika berita ini dimuat, Ethereum diperdagangkan pada level US$1.400, atau turun sebesar 70% dari level tertingginya sepanjang masa di angka US$4.900 pada November 2021 lalu.
Pasar Kripto Terjebak dalam Kubangan yang Sama dengan Pasar Ekuitas
Dalam beberapa bulan terakhir, pasar kripto telah menunjukkan korelasi yang semakin erat terhadap pasar ekuitas tradisional. Harga kripto mengalami penurunan sejalan dengan S&P 500 dan Nasdaq, yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 2,9% dan 3,5%. Rangkaian peristiwa suram terbaru ini terjadi, karena Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga lanjutan dalam pertemuan selama dua hari yang akan berlangsung minggu depan. Terlebih lagi, Menteri Keuangan Janet Yellen juga memperingatkan agar tidak memasukkan cryptocurrency dalam rencana 401(k) awal pekan ini. Siapa sangka, ternyata instruksi tersebut malah semakin menambah sentimen bearish pada pasar kripto.
Awal kenaikan suku bunga diperkirakan sebesar 50 basis poin. Tetapi, informasi baru dari laporan indeks harga konsumen yang baru-baru ini terbit telah memicu kekhawatiran bahwa The Fed bisa saja mengambil tindakan yang lebih agresif. Akibatnya, langkah itu berpotensi semakin membuka jalan bagi ancaman resesi global yang menghantui.
Menyusul rilisan laporan indeks harga konsumen, seorang influencer kripto Anthony Pompliano menyatakan, “The Federal Reserve sekarang sedang tersudutkan.”
Rekor Inflasi Hebat pada Bulan Mei 2022
Faktor eksternal seperti melonjaknya harga energi dan biaya makanan mendorong inflasi mencetak rekor di angka 8,6% pada bulan Mei. Cukup mengejutkan, karena itu merupakan angka inflasi yang tidak pernah terjadi sejak tahun 1981.
“Laporan inflasi [di hari Jumat] adalah rilisan besar terakhir sebelum agenda rapat The Fed yang akan berlangsung Rabu depan,” kata Alex Kuptsikevich, seorang analis senior di FxPro. Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa tingkat rekor inflasi yang tinggi selama 40 tahun ini akan memberi tekanan pada Fed.
Beberapa ekonom dari Goldman Sachs memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 0,5% pada hari Rabu mendatang. Lalu, menaikkan lagi 0,5% pada bulan Juli dan 0,5% pada bulan September. Sementara itu, Barclays dan Jefferies juga mengantisipasi kenaikan yang lebih agresif sebesar 0,75% pada rapat hari Rabu mendatang.
Ketika bank sentral menghentikan pemeriksaan stimulus Covid-19 dan meningkatkan suku bunga, baik pasar kripto maupun pasar saham telah terpukul selama enam bulan sebelumnya.
“Kripto tampaknya menyia-nyiakan kesempatan untuk menunjukkan perannya yang telah lama terlupakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi,” tutur Rich Blake dari perusahaan kripto Uphold.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.