Solana “menghilang” hampir 20% hanya dalam 7 hari, namun analis melihat ini sebagai peluang emas untuk mengakumulasi, karena indikator RSI telah mencapai level oversold yang jarang terjadi.
Sejarah menunjukkan bahwa setiap kali SOL jatuh ke kondisi ini, token tersebut bangkit dengan kuat — bahkan reli dari US$155 ke US$250 hanya dalam beberapa sesi. Apakah skenario eksplosif ini bisa terulang, menempatkan SOL kembali di jalur untuk mengejar level tertinggi baru?
SOL Oversold
Solana (SOL) telah mengalami volatilitas tajam selama tujuh hari terakhir. Menurut data BeInCrypto, SOL diperdagangkan pada US$203,78, turun 20,18% dari puncak lokal terbarunya pada 18 September.
SponsoredDalam konteks ini, melihat aksi harga SOL di berbagai kerangka waktu menunjukkan tekanan jual yang intens. Namun, sinyal teknis juga menunjukkan token ini oversold. Hal ini membuat banyak analis bertanya-tanya apakah penurunan terbaru ini membuka peluang untuk membeli di harga bawah. Atau, mereka bertanya-tanya apakah ini hanya “fakeout” dalam tren yang lebih luas.
Pada grafik 4 jam, beberapa trader mengamati bahwa SOL telah menyentuh support channel sementara Relative Strength Index (RSI) menunjukkan kondisi oversold. Setup oversold serupa juga terlihat pada grafik 5 jam dan 12 jam, yang sering kali mendahului pantulan teknis.
“$SOL sangat OVERSOLD, faktanya, terakhir kali 12 jam oversold seperti ini, harga melonjak dari US$155 ke US$250,” ujar seorang trader.
Trader lain menunjukkan sinyal menarik pada grafik 12 jam: “layered bids” dari wilayah ~US$200 ke atas. Ini bisa menjadi ambang batas kritis untuk diperhatikan sebelum mempertimbangkan entri posisi besar. Pada harga saat ini, SOL hanya sekitar US$3 dari zona ini.
Grafik harian dan mingguan belum memberikan lampu hijau bagi para bull. Analisis harian memperingatkan bahwa SOL perlu merebut kembali level kunci seperti US$216 — atau setidaknya bertahan di US$172 dalam skenario yang lebih optimistis — untuk melanjutkan dorongannya menuju level tertinggi sepanjang masa. Pada grafik mingguan, banyak trader menganggap retest ke wilayah US$190–US$175 sebagai setup “ideal”, menunjukkan pasar mungkin terus berfluktuasi sebelum membentuk dasar yang berkelanjutan.
Di luar teknikal, fundamental dan data on-chain juga memainkan peran penting. Seperti yang dilaporkan BeInCrypto, gelombang akumulasi senilai US$315 juta baru-baru ini membantu menyerap tekanan jual dan meletakkan dasar untuk potensi rebound. Pada saat yang sama, aliran institusional dan upgrade infrastruktur memberikan dorongan jangka panjang bagi SOL. Laporan CoinGecko menunjukkan bahwa perusahaan publik mulai memegang Solana, tidak hanya Bitcoin.
Namun, analisis lain dari BeInCrypto menyoroti bahwa gelombang likuidasi panjang di pasar derivatif bisa memicu uji coba lain di zona US$200 jika kepercayaan goyah. Investor harus memantau arus on-chain dan reaksi SOL pada level harga kunci. Secara historis, Solana telah menunjukkan baik lonjakan cepat maupun koreksi tajam. Oleh karena itu, manajemen risiko tetap menjadi penentu utama untuk menavigasi pasar saat ini.