Berdasarkan pembacaan bullish dalam time frame mingguan dan hariannnya, terdapat sinyal yang menunjukkan bahwa pergerakan harga Bitcoin (BTC) berpotensi mendekati titik bottom lokal yang akan datang.
Aksi pergerakan harga Bitcoin mingguan selama periode 17-24 Juli terlihat sangat bullish. BTC berhasil mencapai titik tertingginya di level US$24.276. Tetapi, setelah retracement Fib, BTC mencetak harga penutupan di level US$22.600, harganya kira-kira masih US$2.000 lebih tinggi di atas harga pembukaan.
Pembacaan itu juga memberikan sinyal bullish karena indikator RSI telah bergerak di luar area oversold (simbol hijau). Pada akhir tahun 2018 lalu, aksi pergerakan harga yang serupa (lingkaran hijau) tercatat telah menjadi stimulus awal dari reli bullish dengan prospek jangka panjang.
Kemudian, jika indikator RSI berhasil menjebol di atas garis tren menurun atau descending trendline (hitam) dan bergerak di atas level 50, maka aksi itu akan mengonfirmasi bahwa tren tersebut adalah bullish.
Selain itu, harga Bitcoin juga telah memantul di area support horizontal US$19.250 (panah hijau), yaitu level yang juga bertindak sebagai titik resisten harga tertinggi atau ATH pada tahun 2017 (panah merah).
Break Out BTC
Secara garis besar, grafik harian BTC juga memberikan gambaran adanya potensi bullish.
Pertama, harganya telah menjebol garis descending resistance yang telah terbentuk sejak tanggal 5 April lalu. Aksi penjebolan dari struktur jangka panjang seperti itu biasanya akan menyebabkan timbulnya aksi pergerakan naik yang signifikan.
Kedua, Bitcoin juga telah bergerak di atas area horizontal US$22.300, dan memvalidasinya sebagai titik support. Sehingga, harganya telah berhasil menjebol level resisten diagonal dan juga horizontal.
Terakhir, indikator RSI hariannya juga telah bergerak naik di atas level 50 (ikon hijau), yaitu sebuah pergerakan harga yang sering kali menandakan potensi pembentukan tren bullish. Sebelumnya, indikator ini melintas di bawah level 50 (ikon merah) pada tanggal 6 April lalu. Dengan demikian, indikator tersebut berada di bawah level 50 untuk keseluruhan garis descending resistance. Lalu, melintas di atas level 50 setelah harganya berhasil menjebol area tersebut. Dengan begitu, validitasnya semakin meningkat pula.
Jika tren naik berlanjut, maka titik resisten terdekat kemungkinan akan tercapai di level US$29.370, yang mana ini adalah level resisten retracement Fib 0,382.
Aksi Harga di Masa Depan
Sejak mencapai harga tertingginya pada tanggal 21 Juli lalu, Bitcoin telah diperdagangkan di dalam descending parallel channel, berdasarkan grafik dengan time frame tiga jamnya. Channel seperti itu biasanya berisi struktur yang bersifat korektif. Artinya, akan ada potensi breakout yang terbentuk dari area itu.
Selain itu, terdapat aksi tumpang tindih (overlap) yang cukup kuat di dalam channel tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa penurunan itu bersifat korektif.
Dengan demikian, skenario yang paling mungkin terjadi, yaitu terjadinya aksi breakout dari channel tersebut.
Mau baca analisis Bitcoin (BTC) terbaru dari Be[In]Crypto? Klik di sini!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.