Trusted

Meskipun Naik, Sentimen Harga Bitcoin Masih Campur Aduk 

2 menit
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) sempat mencatat kenaikan 7% pada perdagangan hari ini, namun data derivatif menunjukkan para trader profesional tetap berhati-hati.
  • Jika data inflasi menunjukkan tekanan tinggi, harga Bitcoin berisiko terbawa ke support US$73.500.
  • promo

Pada perdagangan hari ini, harga Bitcoin (BTC) mengalami lonjakan harga signifikan. Aset kripto nomor wahid itu sempat mencatatkan kenaikan lebih dari 7% hingga menembus level US$83.000. Kondisi itu terjadi tidak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan bakal mencabut sementara tarif bea masuk terhadap puluhan negara, kecuali Cina.

Keputusan tersebut mendapat respons positif dari pelaku pasar global, termasuk yang ada di ruang kripto. Selain Bitcoin, altcoin seperti Ethereum (ETH), XRP dan juga Dogecoin (DOGE) ikut terkerek ke atas dan mengalami kenaikan dua digital.

Meski demikian, sentimen yang muncul belum sepenuhnya bullish. Karena di tengah euforia tersebut, data derivatif menunjukkan bahwa para trader profesional tetap berhati-hati.

Indikator pasar derivatif seperti premi berjangka dua bulan BTC sempat melonjak di atas ambang batas netral 5%. Namun sayang pergerakannya gagal mempertahankan momentum. Selain itu, delta skew 25% untuk opsi BTC yang mencerminkan ekspektasi risiko pasar sempat menyentuh 12% sebelum akhirnya turun kembali ke angka netral 3% pasca pengumuman Trump.

Merepons hal itu, Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, meskipun terdapat dorongan harga yang signifikan secara teknikal. Pasar derivatif menunjukkan bahwa pasar besar masih menahan diri untuk benar-benar masuk secara agresif.

Harga Bitcoin Berisiko Turun ke US$73.500

Dalam kacamatanya, ketidakpastian makroekonomi global, terutama dari data inflasi AS dan juga Cina yang akan rilis dalam waktu dekat, masih menjadi faktor penentu arah harga Bitcoin selanjutnya.

“Kondisi itu tecermin dari premi kontrak berjangka yang belum stabil dan suku bunga pendanaan yang masih berada di kisaran netral,” jelas Fyqieh.

Menurut Fyqieh, konsolidasi dan volatilitas akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan. Jika data inflasi menunjukkan tekanan yang rendah, maka potensi reli ke US$88.800 atau bahkan US$100.000 bisa terbuka.

Namun jika yang terjadi sebaliknya, tekanan jual bisa kembali membawa harga Bitcoin ke kisaran support US$73.500,”

Sebagai catatan, sentimen pasar kripto sempat membaik usai pernyataan CEO BlackRock, Larry Fink, yang pada hari Senin (7/4) menyebut potensi koreksi pasar sebagai “peluang beli” strategis. Fink memprediksi bahwa pasar global dapat turun hingga 20% jika tarif diberlakukan, namun pernyataannya justru disambut dengan keyakinan pasar usai Trump mengubah arah kebijakan.

Meskipun begitu, para analis tetap mengingatkan bahwa resistensi kuat BTC ada di kisaran US$88.800, yang merupakan level tertinggi sebelum pengumuman tarif awal Trump pada awal April. Sementara itu, Detrended Price Oscillator (DPO) yang masih negatif menunjukkan bahwa tren naik belum sepenuhnya terkonfirmasi.

Dengan pasar yang masih menantikan rilis data ekonomi dari dua kekuatan utama dunia, AS dan China, langkah selanjutnya dari Bitcoin akan sangat ditentukan oleh arah kebijakan moneter global dan ekspektasi inflasi.

Bagaimana pendapat Anda tentang sentimen harga Bitcoin pasca penundaan tarif Trump ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori