Meta Platform Inc terus berupaya mewujudkan ambisinya untuk membangun dunia virtual yang disebut metaverse. Satu persatu rencananya mulai diaplikasikan. Mulai dari mengembangkan headset VR, hingga melakukan uji coba penggunaan non-fungible token (NFT) untuk Instagram. Kali ini, masih dalam rangka mengembangkan dunia virtual, Meta menjalin kerja sama dengan DressX untuk merilis produk fesyen virtual yang bisa digunakan oleh avatar di dunia maya.
Dalam utas Twitter, DressX mengumumkan bahwa platform fesyen digital tersebut kini menjadi perusahaan mode digital pertama yang meluncurkan koleksi 3 dimensi di Meta Avatar Store. Dengan begitu, setiap pengguna aplikasi yang ada di bawah payung Meta; baik itu Instagram, Facebook atau Messenger, bisa membeli fesyen digital tersebut demi mendapatkan pengalaman yang lebih menarik di metaverse maupun untuk mempercantik avatarnya.
Sinergitas ini merupakan lanjutan dari aksi Meta yang pada bulan lalu baru saja meluncurkan Avatar Store. Hadirnya DressX akan menambah ramai produk fesyen digital yang hadir di Meta Avatars Store. Sebelumnya, merek-merek papan atas dunia; seperti Balenciaga, Prada dan Thom Bowne, sudah melakukan kerja sama dengan Meta.
Dalam tahap awal, Meta Avatars Store baru akan diperkenalkan di wilayah Amerika Serikat (AS), Kanada, Thailand, dan Meksiko. Namun, seiring dengan perjalannya, Meta juga akan memperluas cakupan jangkauannya hingga ke beberapa negara lain
Setiap pengguna bisa membeli fesyen digital besutan DressX untuk mendandani avatarnya dengan merogoh kocek mulai dari US$2.99 hingga US$8,99. Produk fesyen yang dirilis juga bervariasi, mulai dari mini dress hingga pakaian olahraga bermerek DressX.
Akan Ada Koleksi Baru Setiap Bulan
Rencananya, setiap bulan DressX akan mengeluarkan koleksi fesyen terbarunya di Meta Avatars Store. Untuk meningkatkan penjualan di keduanya, Meta juga bakal mengizinkan kreator fesyen independen untuk menjual karyanya sendiri.
Dalam laman DressX sendiri, saat ini sudah tersedia Metalook yang menyajikan produk fesyen untuk bisa dicoba menggunakan teknologi augmented reality (AR).
Tren fesyen avatar sudah menjelma menjadi sebuah sektor bisnis yang sayang untuk dilewatkan. Beberapa perusahaan lain sudah mencicipinya lebih dulu. Sebut saja TikTok, Snapchat, Roblox, sampai dengan Apple, sudah menawarkan avatar yang bisa disesuaikan dengan keinginan penggunanya.
Bahkan, 1 dari 5 dari total pengguna aktif bulanan Roblox, yang totalnya mencapai 220 juta pemain, dikabarkan memperbarui avatarnya setiap hari lewat pasar yang ada di Roblox. Artinya, sekitar 44 juta orang mengganti avatarnya di Roblox setiap hari.
Jika dibandingkan dengan Meta yang memiliki pengguna aktif bulanan sekitar 3,8 miliar, potensi Meta untuk bisa menjangkau pengguna yang ingin membeli fesyen avatar menjadi lebih luas. Apalagi, avatar tersebut juga bisa diintegrasikan di berbagai platform yang ada di bawah naungan Meta.
Ada 1 Triliun Kombinasi di Avatar Meta
Avatar yang tersedia di platform Meta diklaim mewakili kondisi setiap orang. Perusahaan mengklaim memiliki lebih dari 1 triliun kombinasi atribut avatar yang bisa digunakan oleh setiap orang.
Mulai dari atribut warna kulit hingga bentuk wajah dan alat bantu; misalnya, alat bantu dengar, kursi roda, dan lainnya. Dengan demikian, setiap orang dapat merasa terwakili dan disertakan.
“Kami menginvestasikan US$150 juta melalui Meta Immersive Learning dan bekerja sama dengan mitra untuk membantu beragam pembuat konten mengembangkan keterampilan dalam AR, VR, dan media yang imersif. Hal itu merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk membantu pembuat konten dengan berbagai latar belakang dan perspektif di metaverse,” jelas Meta.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
