Meta Platforms, perusahaan induk Facebook, WhatsApp dan Instagram, kembali melakukan restrukturisasi. Mereka membubarkan salah satu divisi yang berhubungan dengan pengembangan kecerdasan buatan, responsible artificial intelligence (RAI). Aksi itu sengaja dilakukan untuk memperkuat segmen AI Generative (AGI).
RAI sendiri merupakan tim yang memiliki tanggung jawab untuk memandu pembuatan alat AI agar tidak membahayakan masyarakat. Beberapa pihak menyebut tim ini memiliki pergerakan yang sulit. Pasalnya, untuk bisa mencetak kinerjanya, mereka harus bisa melewati negosiasi panjang dengan pemangku kepentingan sebelum akhirnya dapat mengimplementasikan proyek.
Laporan dari The Information menyebutkan sebagian karyawan RAI akan dialihkan ke unit bisnis lainnya untuk mengembangkan AGI yang tengah menjadi primadona bagi Meta Platforms dan sebagian lainnya dialihdayakan ke divisi infrastruktur AI.
Mark Zuckerberg, selaku co-founder dan CEO Meta Platforms, sempat menyinggung bahwa tahun ini merupakan tahun efisiensi. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan fokus merampingkan posisi middle manajemen untuk memangkas alur birokrasi.
Selain itu, beberapa proyek yang tidak memiliki prioritas tinggi juga akan dihentikan atau bahkan dibubarkan. Meski begitu, juru bicara Meta Platforms mengatakan mereka akan tetap menjadikan pengembangan AI sebagai prioritas dalam investasi.
“Meskipun dilakukan pembagian tim, masing-masing anggota akan terus mendukung upaya perusahaan untuk mengembangkan dan menggunakan AI yang bertanggung jawab,” jelas juru bicara Meta Platforms.
Meta Platforms Sudah Pernah Merampingkan Tim RAI
Sebelum akhirnya dibubarkan, divisi RAI pernah beberapa kali mengalami restrukturisasi hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Laporan dari Business Insider menyebutkan selama setahun terakhir jumlah karyawan yang ada di divisi tersebut telah mengalami penyusutan.
Sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan jumlah formasi di RAI pada tahun 2020 mencapai 30 orang, lalu tumbuh menjadi 40 orang pada tahun 2021 dan kemudian menyusut menjadi 25 orang di tahun 2022.
Meski hal ini dibantah oleh Juru bicara Meta Platforms, tetapi pihak perusahaan tetap tidak bisa memberikan angka pasti berapa banyak jumlah karyawan RAI yang terkena PHK.
Sumber yang berbeda mengungkapkan bahwa RAI memiliki masalah yang berhubungan dengan persaingan kepentingan dan juga sumber daya. Perihal kewenangan dan dampak yang jelas atas kehadiran RAI sudah disebutkan pada awal tahun ini sebagai masalah yang membelit divisi tersebut.
Salah satu pemegang saham Meta Platforms, Altimeter Capital sempat mengutarakan soal struktur perusahaan yang menggemuk setelah mengalihkan fokusnya pada metaverse dan AI. Pada tahun lalu, pendiri dan CEO Altimeter Capital, Brad Gerstner, menyebut pihaknya mendesak agar Meta Platforms melakukan pengurangan tenaga kerja sebanyak 20%.
Dalam pandangan CEO Altimeter, pertumbuhan tenaga kerja Meta Platforms sudah melonjak lebih dari 3 kali lipat dalam beberapa tahun kebelakang. Idealnya, jumlah karyawan perusahaan bisa berada saat pertengahan 2021 lalu untuk menahan laju biaya operasional.
Microsoft Turut Lakukan hal Serupa
Langkah serupa sudah lebih dulu dilakukan oleh Microsoft. Perusahaan yang ikut mendukung chatbot AI ChatGPT ini, juga sudah menghentikan seluruh pekerja yang ada dalam tim Ethics & Society di divisi AI mereka pada Maret kemarin.
Tim yang bertanggung jawab terhadap prinsip pengembangan AI agar tidak berbenturan dengan standar etika Microsoft sudah dihilangkan dan hanya menyisakan posisi Office of Responsible AI untuk membuat aturan dan prinsip di dalamnya.
Meski begitu, Microsoft mengaku akan tetap tetap berkomitmen mengembangkan produk dan pengalaman AI dengan aman dan bertanggung jawab.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.