Consensys, perusahaan pengembang infrastruktur Ethereum, pada hari Kamis (25/4) mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).
Aksi ini dilakukan sebagai balasan terhadap tindakan SEC yang dinilai melakukan perampasan otoritas yang melanggar hukum atas Ethereum.
Perusahaan induk self-custody wallet MetaMask ini menginginkan pengadilan untuk menyatakan bahwa Ethereum (ETH) bukan sekuritas (efek). Hal itu untuk menegaskan bahwa penyelidikan apa pun terhadap Consensys berdasarkan gagasan bahwa ETH adalah sekuritas akan melanggar hak amandemen kelima perusahaan dan Undang-Undang (UU) Prosedur Administratif.
Consensys ingin menegaskan bahwa MetaMask bukan broker atau pialang sekuritas di bawah UU federal AS, bahwa layanan staking MetaMask tidak melanggar UU sekuritas, dan menentang SEC yang menyelidiki atau melakukan tindakan penegakan hukum yang terkait dengan fungsi swap atau staking di MetaMask.
Adapun Consensys mengaku bahwa mereka menerima Wells notice dari SEC pada 10 April lalu. Hal ini menunjukkan niat SEC untuk melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Consensys yang dituduh melanggar UU sekuritas melalui MetaMask.
Pihak Consensys menyangkal bahwa mereka bertindak sebagai broker, dengan menyatakan crypto wallet tersebut hanyalah sebuah interface seperti web browser serta tidak menyimpan aset digital pelanggan atau menjalankan fungsi transaksi apa pun.
SEC Dituduh Ingin Punya Otoritas Lebih
Keluhan Consensys menambahkan bahwa otoritas SEC yang melanggar batas atas Ethereum, bertentangan dengan pernyataan mereka sebelumnya bahwa cryptocurrency itu adalah komoditas, bukan sekuritas. Hal ini mengutip pidato William Hinman, mantan direktur Divisi Keuangan Korporasi di SEC, pada Juni 2018 yang mengatakan Bitcoin (BTC) bukanlah instrumen investasi sekuritas dan mengisyaratkan ETH juga demikian.
Selain itu, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS dinilai memiliki otoritas atas Ethereum, yang mengkategorikannya sebagai komoditas dan telah mengawasi produk turunan terkait ETH.
Consensys mengaku bahwa membangun bisnis dengan latar belakang konsensus peraturan ini, dan perebutan kekuasan baru SEC atas Ethereum, akan melanggar persyaratan konstitusional yang adil.
“Perampasan otoritas SEC yang melanggar hukum atas ETH akan menimbulkan bencana bagi jaringan Ethereum dan bagi Consensys,” klaim gugatan itu.
Selama ini, Consensys dan komunitas kripto sering menyebut Ethereum sebagai jaringan komputer peer-to-peer (P2P) global.
Adapun Consensys mengajukan gugatan terhadap SEC di Pengadilan Distrik untuk Distrik Utara Texas. Sebelumnya pada hari Selasa (23/4), Blockchain Association dan Crypto Freedom Alliance of Texas (CFAT) telah mengajukan gugatan terhadap SEC.
Kedua asosiasi kripto itu meminta pengadilan Texas membatalkan perluasan Peraturan Dealer SEC yang diterapkan secara sewenang-wenang dan tidak jelas. Aturan ini dinilai menghambat inovasi, merugikan industri aset digital yang sedang berkembang, serta mendorong SEC untuk memimpin dengan aturan dan panduan tidak tertulis.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.