Dunia metaverse bakal semakin bertabur bintang. Setelah Snoop Dog, Paris Hilton, dan beberapa pesohor kenamaan Hollywood lainnya resmi memasuki metaverse; kali ini, Isabella Khair Hadid atau yang kerap disapa Bella Hadid juga mengonfirmasi bahwa dirinya bakal memasuki dunia virtual ini. Bella Hadid menandai kehadirannya di metaverse dengan peluncuran 11.111 koleksi non-fungible token (NFT).
Koleksi ini menampilkan karya seni hasil dari pemindaian secara 3 dimensi wajah dan tubuhnya. Namun, siapa sangka bahwa peluncuran aset digital yang dinamakan CY-B3LLA itu rupanya sudah menjadi ambisinya sejak lama.
Bella mengaku bahwa dirinya sejak lama tertarik dengan lingkungan dunia maya. Untuk itu, dia ingin membuat “versi yang lebih baik dari dirinya sendiri.” Adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan pembatasan wilayah juga menjadi katalis bagi Bella untuk terjun ke dunia virtual.
Maklum, selama pandemi, wanita yang kerap menyuarakan tentang Palestina di media sosialnya itu mulai terobsesi dengan video game. Jika melihat teaser dari akun Instagram @bellahadid, konsep NFT yang akan ditawarkan juga mirip seperti karakter dalam video game yang sarat akan teknologi canggih.
“Sangat menyenangkan. Mulai dari prosesnya dan hasilnya. Karena hasil akhirnya benar-benar memiliki ekspresi wajah yang tepat,” katanya.
Untuk memuluskan aksinya, adik dari Gigi Hadid itu menggandeng platform pencetakan NFT bernama reBASE.
Bakal Ada 10 Desain NFT CY-B3LLA untuk 10 Negara
Peluncuran NFT CY-B3LLA akan dilakukan secara roadshow ke 10 negara. Destinasi pertama adalah Tokyo. Terpilihnya ibu kota Negeri Sakura tersebut sebagai tempat perilisan perdana koleksi NFT Bella Hadid, lantaran Jepang adalah salah satu tempat favoritnya. Baik dari sisi masyarakat, budaya, hingga makanannya.
“Apakah saya harus melakukan pertemuan pertama di Tokyo? Itu akan menjadi kehormatan bagi saya,” katanya.
Setiap kota yang akan didatangi bakal kebagian 1.111 NFT untuk setiap lokasi. Khusus untuk Tokyo, tema NFT yang diusung adalah Robotika yang terinspirasi dari manga, shibari, cosplay, sakura, dan konsep minimalisme.
CY-B3LLA juga akan merilis koleksi NFT langka yang peluncurannya juga dilakukan di 10 lokasi berbeda. Kategori NFT langka tersebut bernama Crystal Heart Bella Hadid. Beberapa benefit yang bisa holder dapatkan dari memiliki NFT langka ini di antaranya adalah akses private digital events dengan Bella Hadid, diskon khusus untuk merek ekslusif, dan akses untuk ke Bella Mansion di metaverse.
Setiap NFT juga berlaku sebagai ‘paspor’ ke komunitas global untuk bisa mendapatkan manfaat lainnya. Meskipun belum terdapat informasi terkait tanggal peluncurannya, namun calon pembeli bisa melakukan pendaftaran secara online.
54% Ahli Percaya bahwa Metaverse Akan Menjadi Bagian dari Kehidupan
Ketertarikan Bella Hadid dan para selebritas Hollywood terhadap dunia virtual metaverse sangatlah beralasan. Sejumlah studi dan penelitian telah mengungkapkan prediksinya terkait masa depan metaverse yang cukup cerah. Salah satunya adalah survei dari Pew Research Center terkait metaverse.
Pew Research Center bekerja sama dengan Elon University’s Imagining the Internet Center melakukan survei terhadap 624 inovator teknologi, pengembang, pemimpin bisnis dan kebijakan, serta peneliti untuk mengukur dampak metaverse pada tahun 2040 mendatang.
Hasilnya, 54% dari responden mengatakan bahwa pada tahun tersebut metaverse akan menjadi aspek kehidupan sehari-hari yang sudah jauh lebih halus dan sepenuhnya imersif. Namun, pandangan yang menyatakan sebaliknya juga tidak kalah banyak, angkanya mencapai 46% yang menganggao bahwa metaverse di 2040 tidak akan memiliki fungsi yang bak bagi setengah miliar orang di seluruh dunia.
Direktur Initiative on Digital Public Infrastructure di University of Massachusetts Ethan Zuckerman mengatakan orang-orang pintar telah menghabiskan banyak waktu untuk membangun ruang online kolaboratif 3D yang imersif, tetapi sejauh ini belum terlihat bukti bahwa pengguna arus utama melihat alasan bagus untuk melompati rintangan ini.
“Apakah ada yang benar-benar ingin VR menjadi masa depan? Pengembangan memang teknologinya lebih baik sekarang. Tetapi pada tahun 2040 saya berharap VR menjadi populer untuk bermain game dan beberapa simulasi. Itu tidak akan cocok untuk pekerjaan kantor rutin, interaksi online standar, dan sebagainya,” ungkapnya.
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
