Michael Burry, investor yang diabadikan dalam The Big Short, resmi melikuidasi Scion Asset Management, hedge fund asal Amerika Serikat (AS) yang berbasis di California. Langkah ini mengakhiri masa operasional enam tahun, sekaligus memicu perbandingan dengan keputusannya keluar dari pasar pada 2008.
Fund tersebut dikenal luas karena meraih keuntungan besar dari krisis subprime mortgage dan membuka jalan bagi fenomena short squeeze GameStop.
SponsoredMichael Burry Tinggalkan Pasar, Apakah Diam-diam Hijrah ke Kripto?
Dalam surat kepada investor tertanggal 27 Oktober 2025, Burry menulis bahwa “estimasi nilai saya terhadap sekuritas saat ini tidak, dan sudah lama tidak, sejalan dengan pasar”.
Langkah ini menandai kedua kalinya Burry secara sukarela menutup fund ketika memegang posisi deep contrarian (kontrarian yang mendalam). Pertama kali terjadi setelah ia meraup keuntungan dari kolaps subprime. Kali ini, keputusannya datang di tengah apa yang ia sebut sebagai “dinamika gelembung AI”.
Bagi para investor yang memperhatikan valuasi ekuitas yang makin meregang serta sentimen optimisme kripto yang meningkat, keluarnya Burry mungkin menjadi sinyal titik rotasi yang penting.
Dalam unggahan terbarunya di X (Twitter), Burry menuding raksasa teknologi “mengakali jadwal depresiasi” demi menggelembungkan laporan pendapatan terkait AI, dan menyamakan euforia ini dengan mania dot-com pada akhir 1990-an.
Adapun filing alias pengajuan 13F terbarunya, yang diajukan lebih cepat dari biasanya, mengungkap puluhan ribu kontrak put jangka panjang hingga 2026 dan 2027, sebuah taruhan bearish agresif terhadap saham seperti Palantir (PLTR).
Sponsored SponsoredPengajuan tersebut menempatkan Burry pada posisi untuk mengantisipasi koreksi tahun jamak, didorong oleh likuiditas yang terlalu longgar dan juga euforia investor seputar artificial intelligence (AI).
“Cuitan Burry itu murni penghinaan. Sistemnya curang. Ia tahu itu. Pria yang pernah short the world kini menatap pasar yang menolak turun… Itulah kenapa dia bilang begitu. Bukan untuk memperingatkan. Ia lelah,” ujar seorang pengguna dalam sebuah unggahan.
Andaikata tesis Burry terbukti benar, situasinya akan mencerminkan kondisi makro yang mendahului krisis 2008, serta kemunculan Bitcoin sebagai aset alternatif non-korelasi pada masa-masa awalnya.
Dari Fund Manager ke Self-Custody
Dengan menonaktifkan registrasi Scion dan bertransformasi menjadi family office, Burry pada dasarnya melepaskan diri dari kewajiban laporan kuartalan maupun tekanan investor. Ini adalah sebuah langkah yang memberinya kendali penuh atas seluruh portofolio dan arah investasinya.
SponsoredPara analis mencatat bahwa langkah ini mencerminkan filosofi self-sovereign yang juga menjadi fondasi adopsi kripto:
- Kemandirian dari penjaga gerbang institusional, dan
- Keyakinan jangka panjang di atas kinerja jangka pendek.
Mengapa Ini Penting bagi Investor Kripto
Likuidasi ini terjadi ketika Bitcoin tengah berkonsolidasi di kisaran US$103.000, sementara minat institusional pada ETF kripto terus memuncak. Para pengamat pasar menilai bahwa jika prediksi Burry soal pelemahan pasar ekuitas benar terjadi, maka arus modal berpotensi mengalir ke aset digital “keras” yang dipandang sebagai lindung nilai likuiditas.
“Michael Burry menyerah dan menutup Scion adalah sinyal anekdot paling kuat yang pernah saya lihat mengenai potensi terbentuknya puncak di pasar ekuitas,” komentar seorang pengguna.
Secara historis, periode serupa yang diwarnai pengetatan moneter diikuti oleh stimulus (2008 dan 2020) kerap mendahului reli besar Bitcoin.
Sponsored SponsoredBurry sendiri belum mengungkap eksposur apa pun terhadap kripto. Namun, langkahnya meninggalkan pasar tradisional selaras dengan logika yang sering dikutip para pendukung Bitcoin — termasuk ketidakpercayaan terhadap valuasi yang menggelembung, likuiditas bank sentral, serta leverage korporasi yang dianggap tidak berkelanjutan. Burry juga menyinggung adanya fokus baru yang akan diumumkan pada 25 November, kurang dari dua minggu dari sekarang.
“Menuju hal-hal yang jauh lebih baik, 25 November,” tuturnya.
Apakah itu berarti aset alternatif, usaha privat, atau sekadar waktu beristirahat, langkah terbarunya mengisyaratkan perubahan sentimen yang lebih luas. Bahkan, investor legendaris sekalipun mulai mempertanyakan sinyal harga dari Wall Street.
Saat pasar tradisional terasa makin terputus dari realitas, self-custody dan eksposur pada hard asset mungkin kembali menjadi trade kontrarian terbaik.
Bagaimana pendapat Anda tentang investor Big Short yang cabut dari Wall Street di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!