Kembali

Miliarder Peringatkan: Intervensi Trump pada The Fed Akan Picu Keruntuhan US$

author avatar

Ditulis oleh
Paul Kim

editor avatar

Diedit oleh
Oihyun Kim

03 September 2025 21.14 WIB
Tepercaya
  • Ray Dalio memperingatkan politik AS dapat menyebabkan imbal hasil obligasi jangka panjang melonjak dan melemahkan US$.
  • Dia berpendapat bahwa independensi Federal Reserve terancam, merusak kepercayaan pada US$.
  • Hasil obligasi jangka panjang dan harga emas sudah melonjak, dengan Bitcoin berpotensi mengikuti.
Promo

Investor miliarder Ray Dalio memperingatkan bahwa Amerika Serikat menuju ke arah “autokrasi gaya 1930-an.” Dia menyarankan bahwa pergeseran politik ini bisa menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi jangka panjang AS, pelemahan dolar, dan kenaikan harga emas.

Memang, imbal hasil obligasi jangka panjang AS melonjak hari ini. Pelaku pasar kini mengamati apakah pergeseran ini bisa memicu reli pada Bitcoin.

Pengambilalihan The Fed oleh Trump ‘Risiko Serius’

Sponsored
Sponsored

Dalio menyampaikan klaimnya dalam sebuah wawancara dengan Financial Times. Dia mendefinisikan “autokrasi gaya 1930-an” sebagai peningkatan intervensi pemerintahan Trump dalam ekonomi pasar. Pemerintah AS baru-baru ini memicu kontroversi dengan keputusannya untuk mengakuisisi 10% saham di Intel, sebuah perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan.

Dalam wawancara tersebut, Dalio juga menyoroti kesenjangan kekayaan yang semakin besar di AS, berargumen bahwa perbedaan yang semakin lebar ini menyebabkan keretakan dalam kepercayaan sosial dan perbedaan nilai yang signifikan di antara warga Amerika biasa. Dia memperingatkan bahwa erosi kepercayaan ini mengarah pada kebijakan yang lebih ekstrem.

Upaya terbaru Presiden Trump untuk mengendalikan Federal Reserve, termasuk pemecatan baru-baru ini terhadap anggota dewan Lisa Cook, adalah contoh utama. Dalio menyatakan bahwa jika bank sentral menyerah pada tekanan politik dan mempertahankan suku bunga rendah, hal itu akan “merusak kepercayaan pada kemampuan The Fed untuk mempertahankan nilai uang dan mengurangi daya tarik memegang aset utang berdenominasi dolar.”

Dalio bukanlah yang pertama mengangkat kekhawatiran ini. Pada hari Senin, Presiden ECB Christine Lagarde menyuarakan kekhawatirannya tentang ekonomi AS. Dia memperingatkan bahwa jika Trump mempengaruhi keputusan suku bunga The Fed, hal itu akan menimbulkan “risiko yang sangat serius” bagi ekonomi AS dan global.

Harga Emas Melonjak saat Imbal Hasil Jangka Panjang Meningkat

Dalio memprediksi bahwa jika tindakan sepihak pemerintahan Trump berlanjut, imbal hasil obligasi jangka panjang AS akan melonjak, dolar akan melemah, dan harga emas akan naik. Dia mencatat bahwa investor internasional telah mengalihkan kepemilikan mereka dari obligasi Treasury ke emas.

Pada 2 September, imbal hasil obligasi Treasury AS 30 tahun melonjak ke 4,982%. Emas berjangka ditutup pada rekor tertinggi US$3.604 per ons. Sementara imbal hasil obligasi jangka pendek menurun karena ekspektasi pemotongan suku bunga yang meningkat, imbal hasil jangka panjang terus naik.

Pelaku pasar dengan cermat mengamati apakah perubahan ini akan memicu kenaikan harga Bitcoin. Harga Bitcoin reli bersama emas pada akhir April ketika imbal hasil obligasi jangka panjang melonjak selama perang tarif AS.

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."