Trusted

Miner di Texas Padam, Hashrate Bitcoin Ambruk 35%

2 mins
Oleh Oluwapelumi Adejumo
Diterjemahkan Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Hashrate Bitcoin ambruk 35% selama 24 jam terakhir.
  • Hal ini disebabkan oleh aksi sejumlah miner di Texas yang memadamkan operasinya akibat kondisi cuaca yang ekstrem.
  • Kendati demikian, pada saat publikasi, hashrate Bitcoin sudah kembali pulih dan kini berada di angka 234,26 EH/detik.
  • promo

Selama 24 jam terakhir, hashrate Bitcoin sudah ambruk 35%. Hal ini disebabkan oleh aksi sejumlah miner Bitcoin di Amerika Serikat yang memadamkan mesinnya lantaran amukan badai musim dingin di Negeri Paman Sam.

Badai musim dingin di Amerika Serikat memang telah menghambat sejumlah aktivitas. Tak hanya kegiatan mining Bitcoin, ribuan penerbangan pun terpaksa batal akibat kondisi cuaca yang ekstrem ini. Pasalnya, salah satu efek dari badai adalah pemadaman listrik. Maka dari itu, tidak mengherankan, jika akhirnya para miner Bitcoin pun harus memadamkan operasinya.

Menurut BTC.com, hashrate Bitcoin jatuh ke 156 EH/detik pada 24 Desember. Dalam 14 hari sebelumnya, hashrate rata-rata berjumlah 237 EH/detik. Kendati demikian, pada saat publikasi, hashrate Bitcoin sudah kembali pulih dan kini berada di angka 234,26 EH/detik.

Miner di Texas Tutup Operasinya dengan Sukarela

Penurunan hashrate yang signifikan ini menimbulkan pertanyaan tentang seberapa tersentralisasinya aktivitas mining Bitcoin. Selain itu, muncul pula pertanyaan terkait dampaknya bagi jaringan Bitcoin sendiri. Dennis Porter, CEO Satoshi Act Fund, menyebutkan bahwa jaringan Bitcoin bekerja sesuai dengan rancangan. Ia membandingkan Bitcoin dengan perusahaan-perusahaan teknologi besar, seperti Amazon dan Google. Porter berpendapat bahwa bila sepertiga dari pusat data perusahaan tersebut padam (offline), maka dampaknya akan sangatlah berbeda.

Mengutip keputusan operator pusat data Lancium untuk menutup operasinya, Porter mengatakan hal tersebut adalah bukti bahwa para miner baik untuk jaringan listrik.

Dari sejak Cina melarang praktik mining Bitcoin di tahun 2021, Amerika Serikat telah mengambil posisi penting di industri tersebut. Salah satu negara bagian Amerika Serikat, yakni Texas, telah menjadi destinasi utama bagi para miner Bitcoin. Texas sendiri terkenal memiliki biaya daya yang rendah dan regulasinya yang ramah. Perusahaan-perusahaan mining Bitcoin yang bermarkas di sana cenderung menutup operasinya, ketika permintaan jaringan listrik meningkat tajam.

Hampir Setahun Terus Alami Peningkatan, Kini Hashrate Bitcoin Tunjukkan Sinyal "Reversal"

Di sisi lain, John Stefanop, pendiri FutureBit, mengatakan bahwa pemadaman operasi mining Bitcoin yang berimbas pada turunnya hashrate Bitcoin adalah akibat dari miner yang terlalu terpusat.

Menurutnya, jaringan Bitcoin terlalu bergantung pada cuaca dan disrupsi geologis. Hanya karena kondisi cuaca buruk di Amerika Serikat sendiri, transaksi di jaringan Bitcoin pun jadi melambat 30%.

“Jika hashrate terdistribusi secara merata di seluruh dunia oleh 10 juta miner kecil, alih-alih beberapa lusin miner besar, peristiwa ini tidak akan tercatat pada jaringan,” tutur Stefanop.

Kinerja Harga Bitcoin (BTC)

Selama 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) sudah menurun 0,05%. Pada saat penulisan, BTC bertengger di angka US$16.382. Menurut data yang ada, para investor ritel sedang menganggap level harga Bitcoin saat ini menarik. Namun, di sisi lain, para whale Bitcoin telah menjual simpanan mereka lantaran situasi bear market.

Bitcoin Price Perfromance
Grafik Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: CoinMarketcap

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Lynn-Wang.png
Lynn Wang
Lynn Wang adalah jurnalis berpengalaman di BeInCrypto, yang mencakup berbagai topik, termasuk aset dunia nyata tokenized (RWA), tokenization, kecerdasan buatan (AI), penegakan peraturan, dan investasi dalam industri crypto. Sebelumnya, ia memimpin tim pembuat konten dan jurnalis untuk BeInCrypto Indonesia, dengan fokus pada adopsi cryptocurrency dan teknologi blockchain di wilayah tersebut, serta perkembangan peraturan. Sebelum itu, di Value Magazine, ia meliput tren ekonomi makro yang...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori