Harga Bitcoin (BTC) naik lebih dari 8% dalam tujuh hari terakhir, dengan rekor tertinggi baru pada 20 Januari, ketika untuk pertama kalinya melampaui US$108.000. Lonjakan luar biasa ini memicu spekulasi apakah tren naik BTC akan terus menguji level resistance baru atau menghadapi potensi koreksi.
Meski ada momentum bullish, indikator teknis seperti DMI dan RSI menunjukkan bahwa kekuatan tren mungkin melemah, dengan penjual mulai lebih berpengaruh.
BTC DMI Menunjukkan Penjual Mungkin Mengambil Kendali
Grafik DMI Bitcoin menunjukkan bahwa ADX turun ke 23,2 dari 30,7 dalam dua hari terakhir, menyoroti tren yang melemah. ADX mengukur kekuatan tren, dengan nilai di atas 25 menandakan tren kuat dan di bawah 20 menunjukkan kurangnya arah.
Bacaan saat ini di bawah 25 menunjukkan bahwa momentum bullish BTC kehilangan kekuatan, mungkin mengisyaratkan perlambatan aktivitas pasar atau jeda dalam tren naik.
Sementara itu, +DI turun tajam dari 34,8 ke 19,7 dalam sehari, mencerminkan tekanan beli yang melemah, sedangkan -DI meningkat dari 17,8 ke 26,6, menunjukkan tekanan jual yang meningkat.
Perubahan ini menunjukkan bahwa meskipun BTC secara teknis masih dalam tren naik, melemahnya +DI dan menguatnya -DI menunjukkan pasar kehilangan tenaga. Jika tren ini berlanjut, harga Bitcoin mungkin memasuki fase konsolidasi atau berisiko mengalami pembalikan, terutama jika -DI melampaui +DI, menandakan dominasi bearish.
RSI Bitcoin Menunjukkan Momentum Mendingin
RSI BTC saat ini berada di 50,9, turun dari 65,5 hanya sehari yang lalu, menunjukkan perubahan momentum. Relative Strength Index mengukur kecepatan dan besarnya pergerakan harga pada skala 0 hingga 100, dengan nilai di atas 70 menunjukkan kondisi overbought dan potensi koreksi harga.
Sebaliknya, nilai di bawah 30 menunjukkan level oversold dan kemungkinan rebound. Bacaan sekitar 50 menandakan momentum netral, menunjukkan bahwa baik pembeli maupun penjual tidak dalam kendali yang jelas.
Dengan RSI BTC sekarang di 50,9, ini mencerminkan keseimbangan antara tekanan beli dan jual, namun penurunan baru-baru ini dari 65,5 menunjukkan momentum bullish yang melemah.
Ini bisa menunjukkan bahwa pergerakan naik BTC baru-baru ini kehilangan tenaga, dengan harga mungkin memasuki fase konsolidasi. Jika RSI terus turun mendekati 40, ini bisa menunjukkan meningkatnya momentum bearish, sementara rebound di atas 60 mungkin menghidupkan kembali sentimen bullish.
Prediksi Harga BTC: Bisakah Bitcoin Mencapai US$110.000?
Garis EMA BTC menunjukkan saat ini dalam tren naik, dengan garis jangka pendek berada di atas garis jangka panjang. Namun, jarak yang semakin menyempit antara garis-garis ini menunjukkan bahwa momentum bullish mungkin melemah, menandakan potensi perlambatan kekuatan tren.
Jika tren naik mendapatkan kembali kekuatan, harga BTC bisa menguji resistance di US$105.700, dan breakout bisa mendorong harga ke US$108.500. Momentum bullish lebih lanjut bahkan bisa membawa BTC ke US$110.000 untuk pertama kalinya.
Di sisi lain, jika momentum mendingin, harga BTC bisa menguji support di US$98.800, dengan potensi penurunan ke US$97.800 dan US$91.200 jika level tersebut hilang. Penurunan lebih lanjut bisa membuat harga BTC turun di bawah US$90.000 untuk menguji support kunci di US$89.400.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.