Baru-baru ini, investasi dari perusahaan modal ventura atau venture capital (VC) telah mengalir deras ke beberapa startup kripto dan Web3. Akan tetapi, Morgan Stanley memperkirakan bahwa aliran dana tersebut akan mengalami penurunan cukup tajam tahun ini.
Rekor fantastis sebesar US$30 miliar berhasil terkumpul untuk startup kripto. Capaian tersebut datang dari suntikan dana dari perusahaan VC pada tahun 2021 lalu. Kemudian, investasi masih tetap berada pada level yang tinggi, menurut laporan dari Morgan Stanley.
Namun, pada saat yang bersamaan, laporan tersebut juga terus memprediksi bahwa investasi VC kripto akan melambat beberapa bulan mendatang hingga akhir tahun ini. Hal itu serta-merta akan menciptakan arah tren berbeda dalam aktivitas venture capital.
Tim ahli strategi Morgan Stanley yang dipimpin oleh Sheena Shah mengatakan bahwa era “easy money sudah berakhir,” menurut laporan. Selain itu, Morgan Stanley melakukan investasi sendiri ke dalam startup blockchain dan mengerahkan tim peneliti kripto pada tahun 2021.
Tidak ada satu minggu pun berlalu tanpa berita utama yang menggambarkan putaran pendanaan besar-besaran untuk beberapa startup Web3. Aktivitas itu biasanya dipimpin oleh Andreessen Horowitz (a16z). Menurut pakar keuangan Morgan Stanley, aktivitas investasi berpeluang menyusut hingga 50% pada akhir tahun ini.
Kekelaman VC di Masa Bear Market Kripto
Selanjutnya, muncul sebuah prediksi yang cukup pesimistis terhadap sektor ini. Hal itu didasarkan pada asumsi bahwa pasar kripto telah memulai era bear market yang berkelanjutan. Para ahli dan mayoritas publik juga meyakini jika kondisi market ini kemungkinan akan bertahan hingga tahun 2023 atau lebih lama lagi.
Aktivitas di delapan pasar pemimpin VC kripto terpenting juga telah turun 50% dari level puncaknya selama 12 bulan terakhir. Hal ini sejalan dengan laporan yang ada. Lebih lanjut, dikatakan bahwa “memburuknya kinerja beberapa investor teknologi dan kripto utama, yang lebih menyukai kepemilikan saat ini” daripada investasi baru juga berkontribusi dalam mempercepat penurunan, mengingat “baik investasi token maupun ekuitas semakin menghadapi tantangan berat selama bear market kripto—sebuah pola serupa yang juga terlihat selama tahun 2018/2019.”
Perbedaan utama dari bear market sebelumnya adalah bahwa kapitalisasi kripto hanya sebesar 20% dari saat ini di tahun 2018/19, bahkan setelah penyusutan 60% kini dari puncaknya di tahun 2021.
Bull market yang terjadi pada tahun 2021, dikombinasikan dengan likuiditas dolar AS yang besar, akhirnya mampu memicu terciptanya rekor investasi VC kripto yang mencapai puncaknya pada bulan Desember. Sejak saat itu, raksasa VC pun dengan cepat masuk ke dalam teknologi yang menjanjikan pada kala itu, yakni decentralized finance (DeFi). Kemudian, membahas tahun 2022, semua topik di industri ini sangat gencar memperbincangkan tentang Web3. Padahal, Web3 sendiri pada dasarnya adalah konsep serupa—internet terdesentralisasi dan ditokenisasi.
- Baca juga: Di Tengah Market yang Sedang Bearish, a16z crypto Kumpulkan Dana Investasi Sebesar US$4,5 miliar
Sektor Lain Terkena Dampak yang Sama
Para ahli strategi Morgan Stanley membuat prediksinya berdasarkan peristiwa sebelumnya di industri lain. Sejak awal tahun, Nasdaq telah merosot 25%, lalu lebih dari 60% perusahaan perangkat lunak, internet, dan fintech diperdagangkan pada atau di bawah level pra-pandemi. Mereka menyimpulkan bahwa kondisi ini adalah “bukti bahwa ekspansi dengan segala cara tidak lagi dihargai.”
Market terbentuk dari sebuah pola yang identik satu sama lain. Tentunya cepat atau lambat, bull market akan kembali; tetapi, investasi VC raksasa di industri DeFi dan Web3 mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama lagi agar bisa mewujudkan hal itu.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.