PayPal, raksasa pembayaran global, mengumumkan langkahnya untuk melakukan penangguhan penjualan aset kripto di wilayah Inggris.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk respon perusahaan terhadap aturan baru terkait aset digital yang dirilis oleh Otoritas Pengawas Keuangan (FCA).
Dalam pernyataannya, PayPal menjelaskan bahwa perusahaan akan mulai menghentikan layanan tersebut pada 1 Oktober tahun ini.
Pasca kegagalan FTX dan beberapa entitas kripto global lainnya, banyak regulator keuangan dunia yang mulai memperketat pengawasan terhadap industri aset kripto, termasuk FCA selaku regulator di Inggris.
Dalam aturan terbaru yang akan berlaku pada 8 Oktober mendatang, FCA mengharuskan setiap perusahaan untuk memberikan informasi lebih detail pada pelanggan terkait risiko menggunakan transaksi aset kripto. Peraturan tersebut bertujuan sebagai salah satu cara untuk memastikan bahwa mereka yang memiliki paparan terhadap aset digital memiliki pengetahuan dan pengalaman yang sesuai untuk berinvestasi di kripto.
Direktur Eksekutif, Konsumen dan Persaingan FCA, Sheldon Mills, mengatakan pihak yang mengampanyekan kripto juga wajib memasang peringatan risiko yang jelas, adil, dan tidak menyesatkan.
“Masyarakat nanti yang memutuskan, apakah mereka akan membeil kripto atau tidak. Tetapi penelitian yang kami lakukan menunjukkan bahwa banyak orang yang menyesal membuat saat membuat keputusan dengan terburu-buru,” jelasnya dalam keterangan resmi.
Pengetatan aturan yang dilakukan FCA bisa dipahami, mengingat jumlah kepemilikan kripto di Inggris pada tahun lalu sudah meningkat dua kali lipat dari tahun 2021. Sebanyak 10% dari 2.000 orang yang menjadi responden survei mengatakan bahwa mereka memiliki aset kripto.
Ingin Buka Lagi Akses di Tahun 2024
Meski begitu, penangguhan penjualan kripto untuk wilayah Inggris disebut tidak akan bersifat permanen. PayPal berharap bisa memulai kembali layanan aset digitalnya pada awal tahun 2024 mendatang.
Dalam laporan Reuters, disebutkan bahwa setiap pelanggan kripto PayPal di Inggris masih bisa menyimpan dan menjual aset digitalnya kapan saja. Hal itu menjadikan ekspansi yang sudah dilakukan perusahaan sejak 2021 di Britania Raya tersendat.
Setelah berhasil masuk ke pasar kripto pada 2020, PayPal meneruskan aksinya ke wilayah Inggris sebagai strategi untuk mendorong adopsi kripto lebih masif. Namun, adanya perubahan iklim peraturan memaksa PayPal harus melakukan penyesuaian.
Mills menambahkan bahwa industri kripto perlu melakukan persiapan secara signifikan sejak dini. Saat ini, pihaknya juga tengah membuat panduan tambahan untuk bisa membantu industri bisa memenuhi harapan regulator.
“Konsumen harus tetap sadar bahwa sebagian besar kripto tidak diatur dan berisiko tinggi. Mereka yang berinvestasi disana harus siap kehilangan seluruh uang yang dimilikinya,” tegas Mills.
Lebih lanjut, Mills mengatakan langkah tersebut sejalan dengan komitmen inti FCA untuk mengurangi dan mencegah bahaya serius, menetapkan dan menguji standar yang lebih tinggi, serta mendorong persaingan dan perubahan positif.
PayPal Tetap Getol Kembangkan Kripto
Di luar pasar Inggris, PayPal tetap fokus untuk mengembangkan bisnis aset digitalnya. Lewat kerja sama dengan Paxos, PayPal baru saja merilis stablecoin miliknya sendiri, yaitu PayPal USD (PYUSD).
Langkah itu dilakukan untuk memperkuat penetrasinya di wiayah Amerika Serikat (AS). Produk anyar ini dipercaya mampu menjadi jembatan pembayaran di dunia Web3 dan digital native.
Meski demikian, aksi tersebut mendapatkan perhatian serius dari Maxine Waters, salah satu anggota Kongres AS. Dia mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh PayPal sangat memprihatinkan, karena belum ada kerangka kerja federal yang mengatur secara pasti terkait regulasi, pengawasan, dan penegakan aset kripto—khususnya stablecoin.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.