Muncul desas-desus bahwa crypto exchange Huobi sedang mengalami krisis karena beredar masalah internal mereka di Twitter. Hal itu termasuk rumor bahwa Houbi telah memberhentikan karyawan mereka dan menutup saluran komunikasi internal.
Merespon hal ini, sejumlah pihak dari komunitas kripto di Twitter menyarankan pengguna untuk menarik dana mereka dari Huobi.
Terkait kabar ini, Justin Sun, yang berperan sebagai advisor atau penasihat Huobi, menyangkal hal itu. Dalam rangkaian cuitan pada hari Kamis (5/1), dia membahas desas-desus tentang tuduhan bahwa crypto exchange tersebut mengalami krisis.
Justin Sun mengatakan pengembangan bisnis Huobi baik dan keamanan aset pengguna akan selalu dilindungi sepenuhnya. Dia juga tampaknya menepis spekulasi seputar karyawan yang tidak puas, dengan mengatakan Huobi akan sepenuhnya menghormati tuntutan hukum dari karyawan lokal.
Baca Juga: Kabar Listing Pi Network (PI) di Huobi Tuai Kontroversi
Rumor Krisis Internal Huobi
Sebelumnya pada 30 Desember 2022, akun Twitter WuBlockchain melaporkan bahwa Huobi akan membatalkan semua bonus akhir tahun dan akan bersiap untuk memberhentikan tim yang terdiri dari 1.200 karyawan menjadi 600 hingga 800 orang. Menurut sejumlah orang dalam, Houbi disebut memotong gaji karyawan senior.
Kemudian pada hari Rabu (4/1) kemarin, bagian HR (human resource) perusahaan berkomunikasi dengan semua karyawan Huobi untuk mengubah bentuk gaji mereka dari mata uang fiat menjadi stablecoin Tether USD (USDT) dan USD Coin (USDC). Karyawan yang tidak terima dengan kebijakan ini dapat diberhentikan. Langkah ini memicu protes dari beberapa karyawan.
Di sisi lain, Justin Sun diduga telah menguangkan lebih dari ratusan juta dolar Amerika Serikat (USD) dari aset kripto ke bentuk fiat sejak Oktober.
Lalu pada hari Kamis (5/1), Pionex menyatakan bahwa karena penurunan bertahap dalam aktivitas perdagangan di Huobi dalam beberapa bulan terakhir, tim keamanan Pionex telah menarik semua dana market maker mereka di Huobi.
Masih pada hari Kamis kemarin, akun Twitter BitRun, yang memiliki 53,4 ribu followers, mengatakan bahwa Huobi telah menutup grup komunikasi dengan karyawan internal dan memblokir semua saluran komunikasi dan feedback dengan para karyawan.
Menurutnya, ini sangat berbahaya, dan tidak dikesampingkan bahwa ada peluang karyawan internal yang memberontak, dan dapat langsung menghapus aset pengguna atau menambahkan program backdoor berbahaya. Dia mencatat bahwa insiden ini telah terjadi di beberapa crypto exchange dalam satu tahun terakhir.
BitRun menyarankan pelanggan yang memiliki aset di Huobi untuk segera menariknya, dan orang-orang yang tidak memiliki aset di sana harus menghapus aplikasi Huobi untuk mencegah pembaruan otomatis ke versi aplikasi dengan update yang berbahaya.
“Jika karyawan benar-benar merusak dan mengambil aset pengguna, Justin Sun dan Huobi benar-benar tidak ada hubungannya. Ini tidak dilindungi oleh undang-undang (UU) domestik, dan karyawan [Huobi] sepenuhnya legal [untuk melakukan tindakan itu]. Interpretasi dan preseden yudisial terbaru juga menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak dilindungi oleh UU,” jelas BitRun.
Sebagai pengingat, Huobi berbasis di Seychelles dengan kantor yang ada di Hong Kong, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan Korea Selatan. Entitas ini adalah perusahaan publik di Bursa Efek Hong Kong.
Baca Juga: Apakah Ini Alasan Justin Sun Bantah Miliki Saham Mayoritas di Huobi Global?
Justin Sun: Abaikan FUD
Kabar negatif ini cukup bagi seorang pengguna Twitter untuk mengklaim bahwa Huobi tampaknya sedang mengalami krisis secara real-time dan mungkin meleleh bersamaan dengan jumlah kekayaan Justin Sun.
Akun Twitter yang lebih bijak menyarankan untuk menarik aset pengguna dari Huobi sampai serangan FUD (Fear, Uncertainty, dan Doubt) mereda. Dia menyarankan agar para investor dan trader melakukan due diligence atau uji tuntas mereka sendiri terkait kabar yang beredar.
Dalam pernyataan terbaru pada hari Jumat (6/1), Justin Sun menggemakan pernyataan dari Changpeng ‘CZ Zhao yang merupakan tokoh utama di balik Binance untuk, “Mengabaikan FUD dan terus membangun.”
Justin Sun menegaskan bahwa Huobi yang didirikan pada 2013 memiliki fokus yang kuat pada teknologi dan keamanan. Dia mengaku bahwa crypto exchange itu telah menerapkan sejumlah tindakan untuk memastikan keamanan pengguna dan aset mereka.
Aspek lain dari keamanan Huobi adalah komitmennya terhadap transparansi dan kepatuhan. Justin Sun mengklaim bahwa Huobi mengikuti semua UU dan aturan yang relevan di negara tempatnya beroperasi dan secara rutin melakukan audit dengan pihak ketiga untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dengan cara yang aman.
Namun, akun Twitter Damon Nam menilai bahwa klarifikasi dari Justin Sun adalah pernyataan untuk mengendalikan situasi. “Ketika ada asap, [pasti] ada api,” jelasnya. Dia mencatat dengan Silvergate dan Signature Bank ikut terseret dalam krisis di dunia kripto, Huobi, TRON, dan stablecoin Decentralized USD (USDD) yang digagas Justin Sun, akan ikut terpengaruh.
Berdasarkan pantauan di CoinGekco, harga native token TRON (TRX) turun sekitar 7% dalam 24 jam terakhir; harga native token Huobi (HT) turun sekitar 11% dalam 7 hari terakhir; dan harga USDD yang seharusnya selalu stabil US$1 per token, kini bernilai sekitar US$0,97 per token.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.