VivoPower yang terdaftar di Nasdaq meluncurkan XRP treasury yang mendapat dukungan dari modal segar sebesar US$121 juta atau sekitar Rp1,97 triliun. Pangeran Saudi Abdulaziz bin Turki Al Saud mendukung inisiatif ini.
Jika terlaksana, hal itu akan menjadi kali pertama bagi perusahaan publik mengadopsi strategi aset digital yang berfokus pada XRP untuk manajemen treasury dan investasi ke dalam ekosistem XRPL.
- Baca Juga: Prediksi Harga Ripple (XRP) 2025/2026/2030
Minat Institusional pada XRP Terus Bertumbuh
Para pemegang saham baru akan memberikan suaranya terhadap rencana strategis ini di 18 Juni 2025 mendatang. VivoPower berencana menggunakan hasilnya untuk membeli XRP, berinvestasi dalam proyek decentralized finance yang dibangun di atas XRPL, mengurangi utang yang ada, dan mendanai operasional.
Harga saham perusahaan naik 12% setelah pengumuman tersebut.
Sementara itu, Adam Traidman, mantan anggota dewan Ripple, telah bergabung dengan VivoPower sebagai Ketua Dewan Penasihatnya. Dia juga secara pribadi berinvestasi dalam inisiatif ini.
Langkah ini muncul di tengah pergeseran minat institusional yang lebih luas terhadap XRP. Awal bulan ini, CME meluncurkan XRP futures.
Produk ini mencatat volume perdagangan sebesar US$25,6 juta dalam dua hari pertama—melebihi volume awal yang terlihat saat peluncuran Solana.
Pada saat yang sama, CEO Ripple Brad Garlinghouse mengonfirmasi bahwa perdagangan yang melibatkan XRP telah dimulai di platform Hidden Road.
Pada bulan April, Brasil menjadi negara pertama yang mencatatkan ETF XRP. Dana tersebut, yang disebut XRPH11, meluncur oleh Hashdex dan beraktivitas di bursa B3.
Di sisi lain, SEC AS menunda keputusan pada beberapa ETF XRP yang diusulkan hingga akhir Juni.
Sementara itu, gugatan SEC dan Ripple terus terhenti. Ripple baru-baru ini mencapai penyelesaian dengan SEC, dan setuju untuk membayar US$50 juta. Sementara US$75 juta dari denda awal akan kembali ke perusahaan.
Namun, kemajuan melambat. Pada 15 Mei, Hakim Distrik AS Torres menolak permintaan bersama untuk putusan indikatif.
Hakim menolak mosi tersebut, dengan alasan masalah prosedural, dan mengonfirmasi bahwa dia tidak akan mempertimbangkannya bahkan jika yurisdiksi kembali ke pengadilannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
