Lihat lebih banyak

Genjot Penjualan Tanah Virtual, Next Earth Rilis Metaverse Land Gift Card

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Curamnya pasar kripto tidak kendurkan semangat Next Earth untuk terus melakukan ekspansi.
  • Terbaru, mereka merilis Metaverse Land GIft Card untuk menggenjot penjualan tanah virtual.
  • Setiap pengguna bisa membeli tanah virtual di Next Earth melalui kupon hadiah yang dipasarkan.
  • promo

Next Earth, salah satu pengembang metaverse, baru saja merilis Metaverse Land GIft Card untuk menggenjot penjualan tanah virtual mereka. Lewat layanan baru itu, setiap pengguna bisa membeli tanah virtual di Next Earth melalui kupon hadiah yang dipasarkan melalui marketplace dan situs web resmi perusahaan.

Curamnya pergerakan pasar kripto tidak mengendurkan semangat Next Earth untuk terus melebarkan cengkramannya di jagad maya. Setelah sukses mendulang keuntungan dari penjualan tanah virtual pada tahun 2021, platform metaverse yang mereplikasi bumi ini menjadi lebih percaya diri bahwa produk yang mereka tawarkan diterima oleh pasar.

Sepanjang tahun lalu, tanah virtual yang ada di Next Earth telah berhasil terjual sebanyak US$12 juta. Jumlah pengguna platform mereka diklaim telah hampir mencapai 300 ribu pengguna dan 50 ribu pemilik tanah.

Terkait hal ini, co-founder dan CEO Next Earth, Gabor Retfalvi, mengatakan bahwa mereka berniat menghadirkan metaverse bagi semua orang. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan membuatnya bisa diakses dan dijangkau oleh khalayak luas.

“Maki tengah membangun ekosistem digital yang adil, ketika setiap pengguna bisa memperoleh manfaat dari nilai yang ada di platform ini,” jelas Gabor Retfalvi.

Dengan meluncurkan Metaverse Land Gift Card, hal ini diharapkan dapat menambah basis pengguna Next Earth. Pasalnya, tidak hanya aktivitas sosial yang bisa dilakukan di proyek metaverse ini, tetapi aktivitas bisnis juga bisa dilakukan secara terintegrasi dengan portal yang sudah dimiliki.

CEO Next Earth mengklaim setiap pengguna metaverse proyek mereka bisa menghubungkan tanah virtual dengan situs web eksternal. Dengan begitu, pengguna bisa dengan mudah membangun bisnis di atasnya atau membuat lapisan baru di permukaan bumi virtual.

Proyek ini digadang-gadang merupakan representasi dari bentuk bumi yang sebenarnya. Para pengguna bisa menjual, staking, dan mengembangkan tanah yang dimiliki dengan teknologi non-fungible token (NFT) yang dipetakan ke permukaan bumi.

Mungkinkan Bangun Aplikasi di Next Earth

Dalam tahap berikutnya, Next Earth akan merilis portal pengembangan yang memungkinkan developer di mana pun untuk membangun aplikasi dan memanfaatkan utilitas yang ada di platform itu dengan teknologi API (application programming interface). Selain itu, untuk mempermudah transaksi, platform yang dibangun di atas jaringan blockchain Polygon ini turut merilis token kripto NXTT.

Perlu dipahami, meskipun metaverse masih menyimpan beberapa misteri yang belum terpecahkan, nyatanya banyak pihak yang terus mencari pijakan baru di bisnis properti metaverse sembari menunggu momentum kenaikan harga yang signifikan.

Salah satu pemain di metaverse, Decentraland (MANA), misalnya, mengakui bahwa harga penjualan lahan virtual mereka meningkat drastis sejak pertama kali diluncurkan. Creative Director Decentralnd Foundation, Sam Hamilton, mengungkapkan bahwa harga lahan virtual yang pertama kali dijual oleh perusahaan dibandrol pada level US$20.

“Sekarang, menurut saya, harga termurah yang bisa dibeli adalah sekitar US$3.500. Di sini terlihat bahwa para spekulan mendapatkan banyak uang,” ucap Sam Hamilton.

Secara total pada tahun 2021, platform Decentraland yang dibangun oleh Ari Meilich dan Esteban Ordano berhasil mencatatkan penjualan tanah virtual sebesar 514 juta euro atau sekitar US$535,47 juta pada tahun lalu. Pada tahun ini, angka penjualannya ditaksir akan mencapai lebih dari US$1 miliar.

Dana US$7 Miliar Mengalir ke Metaverse hingga Kuartal III/2022

Terlepas dari kondisi pasar yang masih terlihat suram, nyatanya aliran dana yang masuk untuk pengembangan metaverse dan web3 masih terus mengalir deras. Sepanjang kuartal I/2022 hingga kuartal III/2022 yang berakhir pada September lalu, sektor ini mampu menerima aliran dana sekitar US$7 miliar.

Meksipun terdapat penurunan jumlah aliran dana pada kuartal III/2022 yang hanya mencapai US$1,2 miliar, jumlah tersebut tetap bukanlah angka yang kecil. Adapun sebanyak 38,5% dari total aliran dana itu dimaksudkan untuk pengembangan game berbasis blockchain dan metaverse.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori