Berbeda dengan Bitcoin (BTC), nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) justru mendekati titik terendah di era pandemi Covid-19 pada April 2020.
Berdasarkan data Google Finance, 1 dolar AS bernilai Rp16.302,9 pada 16 April 2024. Level itu mendekati nilai tukar rupiah ke dolar AS yang sempat menyentuh Rp16.376,68 pada 3 April 2020. Pada hari Senin (22/4) pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di sekitar level Rp16.200.
Dalam laporan Bloomberg pada hari Senin, nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS memberikan tekanan pada bank sentral Indonesia untuk menaikkan suku bunga.
Wells Fargo Securities memperkirakan nilai rupiah mungkin jatuh menuju Rp16.500 per USD karena diundurnya jadwal penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).
Ahli strategi di Brown Brothers Harriman & Co. bahkan melihat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa saja mencapai Rp17.000 pada bulan September mendatang.
Adapun rupiah telah merosot lebih dari 5% sepanjang tahun berjalan (YTD) 2024. Hal ini sangat kontras dengan harga Bitcoin yang menguat lebih dari 46% sejak awal tahun ini.
Sebagai pengingat, pada 3 April 2020, harga BTC hanya mencapai US$6.874,77. Saat ini, harga Bitcoin diperdagangkan di sekitar level US$64.000.
- Baca Juga: Bitcoin Halving ke-4 Sukses Terlaksana!
BI Berpotensi Lanjutkan Pengetatan Kebijakan
Laju depresiasi rupiah terhadap dolar AS meningkat pada bulan ini menyusul mundurnya ekspektasi terhadap pelonggaran The Fed dan ketegangan di Timur Tengah.
Pelemahan ini memperkuat alasan bagi Bank Indonesia (BI) untuk melanjutkan pengetatan kebijakan pada pertemuan hari Rabu (24/4) mendatang setelah intervensi gagal membendung pelemahan nilai tukar rupiah.
Para trader mengantisipasi hasil yang hawkish (pendekatan yang lebih agresif terhadap pengendalian inflasi seperti menaikkan suku bunga atau menerapkan kebijakan lain yang lebih ketat), dengan selisih antara imbal hasil (yield) 2 tahun yang sensitif terhadap suku bunga dan kebijakan suku bunga melebar ke tingkat yang terakhir terlihat pada bulan Oktober 2023 ketika BI secara tidak terduga menaikkan suku bunga.
Adapun pada 20 Maret 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 6%.
“Tekanan depresiasi rupiah akan bertahan jika mereka bersikap hawkish. Pengetatan tambahan adalah tindakan terbaik,” kata Brendan McKenna, ahli strategi mata uang negara berkembang di Wells Fargo.
Para ekonom terpecah dalam memperkirakan keputusan suku bunga BI. Dari 22 responden yang disurvei oleh Bloomberg, ada 7 responden yang memperkirakan kenaikan sebesar seperempat poin (atau naik ke level 6,25%), sementara sisanya memperkirakan tidak ada perubahan sebesar 6%.
Arus keluar (outflow) sebesar US$1,8 miliar dari pasar obligasi Indonesia di tengah kekhawatiran terhadap rencana belanja presiden terpilih Prabowo Subianto, juga telah membebani nilai tukar rupiah. Repatriasi asing atas pembayaran dividen musiman dan berkurangnya surplus perdagangan menambah kesengsaraan mata uang rupiah.
BI dinilai mempunyai berbagai cara untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal itu termasuk intervensi langsung, serta menaikkan imbal hasil surat berharga rupiah untuk menarik aliran dana asing.
Pemerintah juga mengatakan kepada perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) untuk menahan diri melakukan pembelian dolar AS dalam jumlah besar untuk kebutuhan impor atau pembayaran utang.
Namun, laporan Bloomberg menyebut bahwa ketika penguatan dolar AS terus berlanjut, mengandalkan alat-alat non-tarif mungkin tidak cukup.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.