Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku “wasit”dalam industri kripto baru saja merilis pusat inovasi OJK atau yang dikenal sebagai OJK Infinity 2.0. Melalui layanan tersebut, regulator yang membidani seluruh industri jasa keuangan di Indonesia itu mengaku siap untuk mengembangkan industri kreatif nasional berbasis Web3.
Melalui pernyataan resminya, Kepala Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi menjelaskan. OJK Infinity 2.0 bertujuan untuk menjadi episentrum dalam menjawab tantangan dan dinamika inovasi keuangan digital di tanah air.
Pada tahun ini, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan berbagai program utama bersifat strategis dan berdampak nasional. Termasuk di dalamnya terkait pengembangan skema pendanaan industri kreatif. Seperti game, musik, film dan juga animasi berbasis Web3. Oleh karena itu, OJK juga menggandeng Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf). Tujuannya adalah untuk melakukan sinergisitas pengembangan sektor keuangan digital dan sektor ekonomi kreatif.
“Selain itu, OJK juga akan menyelenggarakan kompetisi Infinity Hackathon dengan tema pengembangan blockchain di Indonesia. Program ini bekerja sama dengan Kemenekraf dan Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI),” jelas Hasan melalui keterangan resmi.
Bentuk Ekosistem Baru
Meskipun belum terungkap lebih lanjut skema seperti pendanaan apa yang bakal berjalan. Tetapi aksi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah memang menaruh fokusnya untuk membangun industri Web3 tanah air.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menambahkan, pemanfaatan sandbox dan OJK Infinity tidak hanya akan mendorong munculnya industri dan model bisnis baru. Melainkan membentuk ekosistem baru.
Sebagai catatan, tingginya populasi kaum muda di tanah air dan kuatnya penetrasi pengunaan mobile phone. Membuat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar sebagai area pengembangan Web3 berikutnya.
Laporan dari Tiger Research menyebutkan, performa salah satu proyek Web3, Axie Infinity menunjukkan betapa besarnya potensi game Web3 di Asia Tenggara. Mengingat dengan tim yang lebih kecil dan biaya pengembangan yang lebih rendah. Game ini mampu mencapai 2,7 juta pengguna aktif harian. Dengan valuasi sekitar US$3 miliar.
Keberhasilan itu menunjukkan bahwa game Web3 kini muncul sebagai alternatif menarik. Kemampuannya untuk menghasilkan laba cepat dengan biaya pengembangan yang lebih rendah telah memicu minat di seluruh industri terhadap potensi pertumbuhannya.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana OJK untuk mengembangkan sekor Web3 di Indonesia ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
