Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selaku regulator utama di industri jasa keuangan Indonesia mengonfirmasi kabar rencana initial public offering (IPO) salah satu entitas kripto tanah air. Meskipun belum memberikan informasinya secara detail, namun tetap saja hal itu memberikan angin segar tersendiri bagi kelangsungan industri kripto tanah air. Karena artinya transparansi dan juga perkembangan sektor kripto memiliki prospek pertumbuhan yang semakin positif.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam laporan Tempo menyebutkan pihaknya sedang dalam proses penelaahan beberapa calon emiten, dan salah satunya bergerak di industri kripto.
“Detail nama perusahaan, jumlah aset ataupun nilai penawaran umum yang akan dilakukan masih belum dapat kami sampaikan. Sampai dengan masing-masing calon emiten tersebut telah memperoleh izin publikasi,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati sudah mengatakan bahwa pihaknya telah menerima mandat sebagai Biro Administrasi Efek (BAE) untuk sebuah perusahaan kripto.
Namun siapa entitas itu juga belum bisa di elaborasi lebih jauh. Tetapi yang jelas, kondisi itu akan menjadi terobosan besar bagi sektor aset digital. Karena entitas tersebut akan menjadi perusahaan pertama yang berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Susul Coinbase Jadi Crypto Exchange Publik?
Terungkap bahwa calon emiten tersebut bergerak di bidang perdagangan dan bukan pembuat aplikasi. Jika jadi terlaksana, artinya perusahaan itu akan menyandang status yang sama dengan crypto exchange global, Coinbase. Entitas yang dipimpin oleh Brian Armstrong itu sudah menyandang status sebagai perusahaan terbuka di Amerika Serikat (AS) sejak beberapa tahun lalu.
Jika melihat lanskap kripto di Indonesia, berdasarkan CoinGecko saat ini terdapat 6 entitas kripto yang memiliki volume perdagangan terbesar di tanah air. Adalah Digital Exchange.id, Indodax, Tokocrypto, Bittime, Upbit Indonesia dan juga Bitsten.
Indodax memimpin untuk volume perdagangan kripto terbesar dalam 24 jam terakhir dengan mencatat volume sebesar US$37,12 juta. Kemudian Tokocrypto yang mencapai US$27,20 juta, lalu Bittime yang mencapai US$15,21 juta. Selain itu terdapat Upbit Indonesia yang membukukan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir sebesar US$14,32 juta.
Apakah calon emiten kripto merupakan salah satu exchange dengan volume perdagangan terbesar? Hal itu masih harus dikonfirmasi lebih jauh.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana 1 perusahaan kripto yang siap IPO ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.