Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku wasit di ruang aset digital dan aset kripto baru saja merilis Pedoman Keamanan Siber Penyelenggara Perdagangan Aset Keuangan Digital di Indonesia. Aksi itu sengaja dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan juga kesadaran masing-masing penyelenggara perdagangan aset digital terkait keamanan siber serta memperkuat integritas juga ketahanan ekosistem perdagangan yang dinamis.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi melalui keterangan resminya mengatakan pedoman ini merupakan bentuk perluasan dari Pedoman Keamanan Siber khusus bagi penyelenggara ITSK yang sudah meluncur setahun yang lalu.
Menurut Hasan, dokumen ini dirancang sebagai living document dengan menggunakan pendekatan secure by design dan resilience by architecture.
“Pedoman ini berangkat dari pemahaman akan urgensi memperkuat integritas dan ketahanan ekosistem perdagangan aset keuangan digital. Seluruhnya di desain untuk membangun sistem ketahanan siber yang progresif, adaptif juga berkelanjutan,” jelas Hasan.
SponsoredIni Isi Pedoman Keamanan Siber Untuk Kripto
Lebih jauh lanjut Hasan, pedoman ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat pelindungan konsumen. Melainkan juga untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan daya saing industri kripto di kancah global. Ia berharap agar kebijakan ini bisa menjadi rujukan strategis dalam membangun ekosistem perdagangan aset digital yang aman dan tangguh bagi Indonesia.
Dalam dokumen tersebut, terdapat beberapa pokok substansi strategis yang menjadi perhatian utama. Termasuk perihal penerapan Prinsip Zero Trust yang menghilangkan kepercayaan implisit dalam jaringan dan mendorong sistem autentikasi berlapis.
Kemudian Manajemen Risiko Siber yang berlandaskan kerangka kerja nasional dan internasional. Juga Pelindungan Data dan Wallet melalui penerapan penggunaan cold wallet untuk mayoritas aset milik konsumen.
Selain itu juga terdapat Rencana Tanggap Insiden (Incident Response Plan), yang tersusun sesuai dengan prinsip koordinasi efektif, pemulihan cepat, serta pelaporan yang terintegrasi dengan OJK dan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Dan Peningkatan Kompetensi Teknis, yang dilakukan secara berkelanjutan melalui pelatihan intensif, sertifikasi profesional juga simulasi insiden.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!