Jelang pemberlakuan aturan baru di industri kripto pada 8 Januari mendatang, beberapa crypto exchange di Inggris mulai melakukan penyesuaian, termasuk OKX. Salah satu platform perdagangan kripto skala global itu mengaku telah merilis aturan baru untuk nasabah Inggris sebagai bentuk kepatuhan terhadap regulasi Otoritas Pengawas Pasar (FCA).
Salah satu strateginya adalah dengan mengklasifikasikan profil investor perusahaan untuk bisa menawarkan layanan yang tepat. Hal itu sesuai dengan arahan FCA, yang mewajibkan setiap entitas digital mampu memastikan pelanggannya sudah memiliki cukup pengetahuan terkait mata uang kripto.
Dalam keterangan resminya, pihak OKX menjelaskan bahwa setiap pelanggan yang sudah ada (existing customer) maupun calon pelanggan baru OKX akan mendapatkan kuesioner yang berisi tentang tingkat pemahaman risiko kripto.
“Mereka yang tidak bisa mengisi kuesioner atau menunjukkan pemahaman akan risiko kripto tidak bisa memiliki akun di OKX.”
Lebih lanjut, OKX juga mencantumkan informasi bahwa aset kripto di Inggris tidak dilindungi oleh lembaga mana pun. Oleh karena itu, bagi konsumen yang tidak siap kehilangan seluruh uangnya, tidak dianjurkan untuk berinvestasi.
OKX Mulai Klasifikasikan Profil Investor
Di samping itu, OKX sudah menjalankan beberapa penyesuaian lainnya. Pada November 2023, OKX mengaku telah mengurangi penawaran tokennya menjadi lebih dari 40 aset. Lalu, mereka juga memampang peringatan risiko yang lebih jelas terhadap kripto.
Menurut manajemen OKX, aturan baru yang diterapkan FCA membawa industri keuangan virtual lebih dekat dengan norma-norma keuangan tradisional.
Sikap patuh OKX terhadap aturan baru Inggris ini bisa dipahami, mengingat FCA sudah kerap kali memperingatkan adanya sanksi hukuman serius bagi yang para pelanggar.
Sebagai informasi, sejak 8 Oktober, FCA telah mengeluarkan lebih dari 200 surat peringatan kepada perusahaan aset digital, karena aktivitasnya belum sesuai dengan kebijakan yang ada.
Selain itu, guna membangun iklim investasinya lebih positif, FCA juga sudah menerapkan travel rules yang mewajibkan adanya proses pengumpulan data, verifikasi, dan berbagi informasi terkait kripto.
Kurangi Penawaran Token
Meskipun aset kripto di Inggris belum memiliki definisi dan payung hukum yang jelas, namun FCA, selaku “wasit” dalam perdagangan aset digital, terus mengedepankan rezim aturan yang sepenuhnya pro terhadap konsumen.
Melalui aturan barunya, FCA mewajibkan setiap entitas untuk memberikan materi pemasaran terkait kripto yang detail dan komprehensif. Materi yang dimaksud tidak hanya memperlihatkan potensi keuntungannya saja, tetapi juga wajib menyajikan risiko yang terdapat dari kripto sendiri.
Aturan yang sudah efektif sejak 8 Oktober 2023 itu diperpanjang implementasinya hingga 8 Januari mendatang untuk memberikan kesempatan bagi perusahaan digital melakukan penyesuaian.
Menyusul aturan ini, beberapa entitas memilih untuk mundur sejenak dari pasar aset kripto setempat. Salah satu contohnya adalah Revolut. Platform neobank asal Inggris itu memilih untuk menangguhkan layanan kriptonya mulai hari ini (3/1). Selain itu, entitas lainnya, seperti Bybit dan Luno, juga melakukan hal yang sama. Keduanya sudah membatasi bisnis kriptonya di Inggris untuk menghindari sanksi.
Di saat beberapa entitas kripto mulai mempertimbangkan ulang laju bisnisnya di Inggris, OKX justru percaya diri untuk menjalankan bisnis aset digitalnya di sana.
“Meskipun beberapa exchange memutuskan untuk tidak lagi melakukan bisnisnya di sana, perusahaan akan terus menyediakan layanan kripto untuk klien Inggris,” jelas OKX.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.