Ondo Finance menarik perhatian besar setelah menyelesaikan akuisisi Oasis Pro, sebuah perusahaan yang memiliki beberapa lisensi terdaftar SEC.
Langkah ini menandai tonggak strategis bagi Ondo di sektor Real World Assets (RWA) yang berkembang pesat, namun pertanyaan utamanya tetap: Apakah ONDO memiliki momentum untuk breakout?
SponsoredDari DeFi ke TradFi: Lompatan Strategis dengan Oasis Pro
Ondo Finance (ONDO) secara resmi menyelesaikan akuisisi Oasis Pro, termasuk lisensi broker-dealer, Alternative Trading System (ATS), dan Transfer Agent (TA), yang disetujui oleh US Securities and Exchange Commission (SEC).
“Akuisisi ini memungkinkan Ondo untuk memperluas akses seiring pasar sekuritas tokenisasi yang berkembang pesat, diprediksi melebihi US$18 triliun pada tahun 2033,” terang pengumuman tersebut .
Akuisisi ini merupakan langkah penting yang memungkinkan Ondo untuk memperdalam kehadirannya di ruang aset digital yang diatur, menjembatani kesenjangan antara keuangan tradisional (TradFi) dan blockchain. Apa yang dulunya merupakan protokol DeFi yang menerbitkan token RWA kini berkembang menjadi pemain infrastruktur yang dapat beroperasi secara legal dalam kerangka keuangan AS, yang merupakan prasyarat untuk menarik investor institusional ke dalam aset on-chain.
Dalam ekosistem DeFi, Total Value Locked (TVL) Ondo baru-baru ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar US$1,74 miliar, dengan pendapatan dan biaya Q3 mencapai sekitar US$13,7 juta.
Pada saat yang sama, BeInCrypto melaporkan bahwa Ondo Global Markets melampaui US$300 juta dalam aset tokenisasi, mencerminkan arus masuk yang kuat ke dalam treasury, saham, dan stablecoin yang ditokenisasi.
Tren ini menunjukkan permintaan yang meningkat untuk produk on-chain dunia nyata saat investor mencari alternatif yang menghasilkan imbal hasil dan relatif aman di tengah suku bunga riil yang tinggi secara terus-menerus.
SponsoredSinyal Teknikal yang Patut Diperhatikan
Pada waktu publikasi, data BeInCrypto menunjukkan bahwa ONDO diperdagangkan pada US$0,94, naik 2,84% dalam 24 jam terakhir. Dari perspektif teknis, analis kripto Ali menyoroti zona support yang kuat di sekitar US$0,86, dengan target kenaikan berikutnya di US$1,12 jika momentum bullish berlanjut.
Metrik on-chain menambah konteks lebih lanjut. Indikator ONDO Short Term Bubble Risk (STBR), rasio antara harga dan rata-rata pergerakan sederhana 20 minggu (20W SMA), membantu mengidentifikasi level overextension.
Nilai STBR di bawah 1 menandakan fase bearish, sementara pembacaan antara 1,25 dan 1,5 menunjukkan momentum yang meningkat, dan di atas 1,75 menunjukkan risiko bubble yang tinggi. Ketika rasio melebihi 2,0, ini menunjukkan bahwa aset diperdagangkan pada dua kali lipat 20W SMA-nya — level yang secara historis diikuti oleh koreksi.
Data menunjukkan bahwa ONDO telah menyelesaikan siklus pasar penuh, dari puncak bubble hingga fase kapitulasi, dan telah stabil. Pada akhir September 2025, pasar nampaknya seimbang, namun analis memperingatkan potensi overheating jika volume meningkat lebih lanjut.
Dari sudut pandang fundamental, lisensi SEC adalah katalis sejati — melegitimasi model tokenisasi Ondo dalam kerangka regulasi AS. Ini mengurangi risiko kepatuhan dan membuka pintu bagi modal institusional, yang secara historis menghindari protokol DeFi yang tidak diatur.
Namun, agar ONDO mencapai breakout yang berkelanjutan, tiga kondisi kunci harus selaras: berhasil mengintegrasikan infrastruktur Oasis Pro, arus modal yang terus berlanjut ke produk tokenisasi, dan stabilitas di antara holder besar (whale) untuk mencegah tekanan jual.
Jika faktor-faktor ini gagal, reli bisa tetap berumur pendek sebelum kembali ke konsolidasi.