Trusted

Debut Open Network Milik Pi Network Picu Alarm Hukum dari Sejumlah Pakar

3 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Transisi Pi Network ke Open Network pada Februari 2025 memantik kekhawatiran hukum. Barisan pakar memperingatkan kesamaannya dengan skema piramida.
  • Meskipun memiliki lebih dari 19 juta pengguna terverifikasi, Pi Network disorot karena mekanisme mining berbasis referral dan tidak adanya nilai moneter.
  • Para pakar mewanti-wanti potensi jeratan hukum, terutama di kawasan yang menerapkan regulasi ketat terhadap skema piramida, seiring ekspansi global Pi Network.
  • promo

Pi Network terus menyita perhatian setelah pengumuman transisinya dari fase Enclosed Mainnet ke Open Network pada 20 Februari 2025.

Langkah menuju Open Network ini menjadi momen krusial bagi Pi Network, namun juga memicu perdebatan sengit mengenai legitimasi operasionalnya.

Transisi Pi Network Picu Kekhawatiran Hukum

Platform ini kini sudah memiliki lebih dari 19 juta Pioneers dengan verifikasi identitas. Pi Network juga melampaui target migrasi Mainnet 10 juta, mencapai 10,14 juta. Berdasarkan laporan BeInCrypto, Pioneers (pengguna) Pi Network akan dapat terhubung dengan jaringan dan sistem eksternal setelah peluncuran tersebut.

Namun, menjelang peluncuran, pakar industri mengutarakan kekhawatiran terkait legalitas platform ini serta potensi dampak hukumnya. Colin Wu, jurnalis blockchain ternama yang kerap mengupas pasar kripto Tiongkok, memperingatkan tentang operasional Pi Network.

Dalam unggahannya di X (Twitter), Wu mewanti-wanti publik mengenai risiko yang melingkupi platform ini. Ia menyoroti negara-negara dengan regulasi ketat terhadap skema piramida.

“Mengenai PI, jika Anda masih ingin sesekali kembali ke daratan, saya sarankan Anda untuk tidak melaporkan atau menyentuhnya,” tutur sang analis.

Wu juga menggarisbawahi konsekuensi hukum yang berat. Ia menyebutkan bahwa keterlibatan, bahkan secara tidak langsung, bisa berakibat serius pada kehidupan pribadi dan keluarga.

Tokoh industri lain juga menguatkan peringatan Wu. Salah satunya adalah AB Kuai.Dong, pendiri proyek metaverse. Ia menyebut Pi Network sebagai “skema piramida terbesar di dunia berbahasa Mandarin”.

Kuai.Dong menyoroti akses mudah ke platform ini, di mana pengguna bisa mining koin Pi lewat ponsel. Selain itu, sistem referralnya yang mendorong pengguna mengajak orang lain untuk mempercepat laju mining menimbulkan kekhawatiran.

“Undang orang lain untuk meningkatkan kecepatan mining. Seiring pertambahan pengguna, imbalan mining berkurang bertahap. Narasinya, koin PI dapat digunakan untuk transaksi nyata. Holder Pi percaya bahwa nilai pasarnya kelak bisa menyamai Bitcoin,” papar Kuai.Dong.

Crypto V, seorang analis pasar kripto, mengakui adanya kesamaan struktur pemasaran Pi Network dengan skema piramida. Namun, ia tak serta-merta menyebutnya sebagai penipuan.

“Pi adalah pemasaran lokal dan skema piramida, namun bukan penipuan,” tantang Crypto V.

Pakar Kupas Tuntas Pi Network

Crypto V tetap teguh pada pendiriannya, merujuk pada analisis sebelumnya tentang asal-usul dan mekanisme Pi Network. Mengawali debut pada 14 Maret 2019, Pi Network adalah platform berbasis aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan mining aset kripto melalui ponsel.

Proses mining melibatkan pengguna menekan tombol setiap 24 jam tanpa biaya finansial. Strategi pemasaran multi-level yang digunakan platform ini mendorong pengguna untuk mengundang orang lain, yang akan meningkatkan laju mining mereka. Struktur ini kerap disamakan dengan skema piramida, karena pertumbuhan platform sangat bergantung pada perekrutan pengguna baru.

“Tim dengan tegas menyampaikan kepada komunitas: Pi tidak memiliki nilai moneter. Ia tidak bernilai uang hanya karena disebut koin. Pi baru akan memiliki nilai ketika komunitasnya bertambah besar dan memiliki lebih banyak pengguna,” ucap Crypto V.

Lebih jauh lagi, analisis mengungkap bahwa mayoritas pengguna Pi Network berasal dari wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, Nigeria, serta komunitas marginal di Eropa dan Amerika. Bagi banyak orang di kawasan ini, platform ini menjadi pintu masuk mudah ke pasar kripto, terutama dengan persyaratan teknis yang minim dan investasi finansial yang nihil.

Menjelang peluncuran Open Network-nya, pengguna dan investor Pi Network diimbau untuk berhati-hati. Tak dimungkiri, pertumbuhan pesat dan pendekatan unik platform ini memang membuatnya menjadi sorotan.

Hanya saja, legitimasinya tetap dipertanyakan lantaran operasionalnya yang terpusat. Kekhawatiran yang mengemuka terkait model bisnisnya dan juga potensi dampak hukumnya tak bisa dianggap remeh.

Bagaimana pendapat Anda tentang alarm hukum dari para pakar seputar peluncuran Open Network dari Pi Network ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori