OpenSea merupakan situs NFT marketplace terbesar di dunia yang bermarkas di Amerika Serikat. NFT marketplace ini digunakan oleh mayoritas seniman dari seluruh dunia untuk melakukan transaksi jual beli NFT. OpenSea masih menjadi situs jual beli NFT terbesar skala global dan telah melakukan transaksi penjualan NFT sebesar US$22 miliar sejak pertama kali dibuka. Namun, secara tiba-tiba para pengguna OpenSea yang berada di Iran tidak bisa mengakses situs kesayangannya itu lagi. Kendala ini tentunya mengundang kekecewaan dari para penggemar NFT.
Seniman NFT asal Iran bernama Bornosor dan pengguna Twitter lainnya bernama @K1_Nazifi melampiaskan kekecewaan mereka di Twitter. Pihak OpenSea juga menanggapi kekecewaan mereka dengan membalas cuitannya. Mereka menjelaskan bahwa sebagai perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, maka OpenSea akan tunduk dengan peraturan yang berlaku di Amerika Serikat. Artinya, mereka akan memblokir pengguna dari negara-negara yang terkena sanksi dari Amerika, termasuk Iran.
Metamask dan Infura Juga Ikut Blokir Pengguna Iran
Metamask terkenal sebagai perusahaan penyedia dompet crypto paling populer di dunia. Perusahaan tersebut turut melarang para pengguna crypto untuk mengakses dompet digital Metamask mereka dengan menggunakan IP address dari negara tersebut. Banyak sekali warga Iran yang menyuarakan kekecewaannya di internet. Metamask pun akhirnya terpaksa buka suara dan merilis pengumuman terkait pelarangan tersebut secara resmi.
Dalam pengumuman tersebut, Metamask menyampaikan bahwa kendala ini terjadi akibat pemblokiran dari penyedia jasa layanan yang mereka gunakan, yaitu Infura.
Rupanya, tidak hanya pengguna di Iran yang mengalami kendala ini. Pengguna yang berada di Venezuela juga sempat tidak dapat mengakses Metamask. Namun, Infura telah melakukan klarifikasi melalui akun Twitter resmi mereka. Permasalahan para pengguna di Venezuela merupakan kelalaian mereka dalam melakukan pengaturan konfigurasi. Infura juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna yang terkena dampak dari perubahan konfigurasi yang mereka lakukan. Saat ini, Infura telah memulihkan kembali layanan bagi para pengguna di Venezuela.
Komunitas Crypto Mempertanyakan Konsep Desentralisasi
Berbagai kejadian ini akhirnya berbuntut pada munculnya pertanyaan dari banyak penggemar crypto dan NFT tentang penerapan konsep desentralisasi. Dalam dunia terdesentralisasi seharusnya tidak ada pihak manapun yang bisa menentukan siapa saja yang bisa mendapatkan akses atau tidak, termasuk pemerintah. Dengan sikap Metamask, OpenSea, dan Infura yang tunduk pada aturan dari Amerika Serikat, maka hal itu dinilai tidak sesuai dengan praktek desentralisasi sebenarnya.
Para penggemar NFT dan crypto menekankan bahwa prinsip desentralisasi itu sangat penting. Desentralisasi bukanlah hanya sekedar jargon saja, melainkan harus ada prakteknya di lapangan. Faktanya, bukan hanya pengguna dari Iran saja yang tidak bisa mengakses OpenSea dan Metamask, pengguna dari negara-negara lain yang mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat pun turut terkena blokir.
Para penggemar crypto dan NFT terpantau masih terus menyuarakan kekecewaan mereka atas tindakan pemblokiran OpenSea dan Metamask lewat media sosial. Tak heran jika mereka pun jadi meragukan perusahaan-perusahaan yang berbasis blockchain ini; terutama soal penerapan prinsip desentralisasinya.
Terlepas dari mana perusahaan-perusahaan tersebut berasal, seharusnya prinsip desentralisasi tetap dipraktekkan. Pada dasarnya desentralisasi adalah revolusi teknologi dan kelebihan utama yang dimiliki oleh industri blockchain, crypto, dan juga NFT.
Hingga saat ini, pemerintah Amerika Serikat masih melakukan pengawasan ketat terhadap mata uang crypto dan NFT menyusul makin parahnya sanksi ekonomi dari Amerika Serikat terhadap Rusia.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.