Lihat lebih banyak

Pakar Hukum: SEC Terancam Hadapi ‘Kekalahan yang Memalukan’ dalam Sengketa Hukum Melawan Ripple

2 mins
Oleh Martin Young
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sejumlah pakar hukum mengklaim bahwa SEC kemungkinan besar akan kalah dalam kasus ini.
  • Hasil dari persidangan ini akan berdampak signifikan pada industri kripto.
  • Kekalahan SEC juga berpotensi membuat Tes Howey menjadi tidak valid lagi.
  • promo

Konflik yang sedang berlangsung antara perusahaan fintech Ripple dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS kemungkinan akan segera mencapai kesimpulan. Namun, menurut para ahli hukum, peluang menang regulator tersebut semakin tipis.

Sejumlah pakar hukum kripto telah mengisyaratkan bahwa SEC kemungkinan akan mengalami “kekalahan yang memalukan” dalam kasusnya melawan Ripple. Di samping itu, putusan terhadap regulator tersebut nantinya juga akan sangat membatasi kapasitasnya untuk mengawasi regulasi di sektor kripto. Alhasil, jika prediksi ini benar terjadi, maka sudah tentu akan menjadi kemenangan besar bagi industri dan inovasi di AS.

Pada 30 Oktober, salah seorang analis senior, Roslyn Layton mengatakan kepada Forbes: “Jika berakhir demikian, itu akan menjadi bencana yang ditimbulkan [SEC] sendiri sejak awal.”

Aksi Perlawanan Ripple

Pada bulan Desember 2020 lalu, SEC memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap Ripple beserta dua eksekutif seniornya. Mereka menuduh bahwa perusahaan fintech tersebut telah melakukan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar dari token XRP-nya. Kemudian pada awal bulan ini, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, menyebut penampikan SEC untuk menyerahkan dokumen-dokumen penting yang diminta sebagai suatu hal yang “memalukan.”

Ripple beserta para holder tokennya telah berusaha melawan tuduhan SEC tersebut hampir dua tahun lamanya, dan dukungan yang mereka terima terus menguat sampai detik ini. Selain itu, terdapat lebih dari 75.000 investor XRP yang telah bergabung untuk mengajukan amicus brief yang dapat mendukung Ripple.

“SEC tidak memiliki sekutu, bahkan saksi ahlinya sendirilah yang akhirnya memberikan amunisi untuk pembelaan [kami],” tulis Layton.

Terkait hal ini, pengacara Jeremy Hogan mengatakan bahwa satu-satunya cara SEC bisa memenangkan kasus ini adalah jika Hakim Torres, yang memimpin kasus ini, “melupakan tahun pertamanya di sekolah hukum.”

Sejumlah pakar hukum terkenal lainnya setuju bahwa Ripple sedang berada dalam perjalanan untuk memenangkan kasus ini. Dua nama besar di antara jajaran pakar tersebut yaitu Curt Levey dari Federalist Society dan Profesor J.W. Verret dari Sekolah Hukum Scalia Universitas George Mason.

SEC

Tes Howey Berpotensi Menjadi Tidak Valid

Selanjutnya, Verret mengatakan bahwa SEC bisa saja mengajukan banding ke Mahkamah Agung, tetapi kemungkinan besar akan ditolak. Akibatnya, kondisi ini bisa menyebabkan penggunaan Tes Howey untuk mengklasifikasikan aset kripto menjadi sepenuhnya tidak valid lagi.

Ketua SEC, Gary Gensler, sebelumnya telah menggunakan tes ini untuk menegaskan bahwa aset kripto tertentu adalah sekuritas. Tes Howey, yang dibuat pada tahun 1946, mengungkapkan bahwa aset yang memenuhi syarat sebagai “kontrak investasi” akan disebut sebagai sekuritas. Kontrak tersebut didefinisikan sebagai “investasi [dalam bentuk] uang pada perusahaan bersama dengan ekspektasi profit yang realistis dari pihak ketiga.”

Di sisi lain, Ripple telah setuju untuk menyelesaikan kasus ini dan membayar denda jika SEC bersedia menyatakan bahwa XRP bukanlah sekuritas. Namun, tampaknya Gensler dan pihak SEC lainnya bertekad untuk terus berjuang meskipun pada akhirnya harus kalah.

Kemenangan untuk Ripple tidak hanya akan membuat harga token mereka melonjak, tetapi juga dapat menjadi preseden yang mencegah SEC dari salah melabeli aset kripto sebagai sekuritas dan mengambil tindakan penegakan hukum.

Bagaimana pendapat Anda tentang SEC yang terancam kalah dalam konflik hukum melawan Ripple ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori