Pakistan mengambil langkah signifikan untuk memanfaatkan kelebihan listriknya dengan menyalurkannya ke penambangan Bitcoin (BTC) dan pusat data kecerdasan buatan (AI). Ini menandai pergeseran strategis menuju integrasi aset kripto ke dalam kerangka ekonomi negara.
Inisiatif ini, didorong oleh pengakuan pemerintah terhadap sumber daya energi yang belum dimanfaatkan, bertujuan untuk mengubah tantangan yang sudah lama ada menjadi peluang monetisasi.
Dari Kelebihan Daya ke Keuntungan: Strategi Penambangan Bitcoin Pakistan
Menurut Reuters, langkah ini secara langsung menangani kapasitas pembangkitan listrik berlebih di Pakistan. Masalah ini diperparah oleh permintaan yang berkurang akibat tarif listrik yang mahal dan peralihan ke sumber energi alternatif.
Bilal Bin Saqib, ketua Dewan Kripto Pakistan yang baru dibentuk, mengonfirmasi bahwa diskusi dengan beberapa perusahaan penambangan sedang berlangsung. Menurutnya, pendirian pusat penambangan akan disesuaikan dengan wilayah tertentu yang memiliki kelebihan listrik.
“Ada setidaknya 10.000 megawatt energi surplus di bawah kendali pemerintah yang dapat digunakan untuk menambang Bitcoin,” ujar Bitcoin Pakistan.
Sementara itu, pengumuman ini datang tak lama setelah DAWN melaporkan rencana divisi tenaga Pakistan untuk merancang tarif listrik. Tujuannya adalah menyerap kelebihan daya dan mengurangi pembayaran kapasitas yang mahal—tanpa bergantung pada subsidi. Kerangka tarif ini adalah langkah penting dalam mendukung inisiatif penambangan dengan memastikan daya yang terjangkau untuk usaha semacam itu.
Menariknya, rencana ini mewakili perubahan dramatis dari sikap hati-hati Pakistan yang historis terhadap aset digital. Pada tahun 2023, Bank Negara Pakistan (SBP) dan Kementerian IT dan Telekomunikasi melarang mata uang kripto. Selain itu, Aisha Ghaus Pasha, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Negara untuk Keuangan dan Pendapatan, menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah melegalkan atau mengizinkan mereka sebagai alat tukar.
Namun, hampir dua tahun kemudian, BeInCrypto melaporkan bahwa Pakistan telah mengubah arah. Negara ini telah meningkatkan upaya untuk mengatur dan mengintegrasikan teknologi blockchain dan aset digital ke dalam lanskap keuangannya. Sejalan dengan ini, pemerintah mendirikan Dewan Kripto Pakistan pada Maret 2025.
Bahkan, awal pekan ini, pemerintah menunjuk pendiri dan mantan CEO Binance, Changpeng Zhao (CEO), sebagai Penasihat Strategis dewan. Langkah ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap masa depan blockchain Pakistan.
“Bersama dengan Changpeng Zhao, mereka membangun masa depan keuangan, memberdayakan jutaan orang, dan menempatkan Pakistan di peta Web3 global,” tulis seorang analis di X (sebelumnya Twitter).
Dengan kerangka regulasi yang mulai terbentuk dan keahlian global yang terlibat, negara ini bisa saja memainkan peran signifikan dalam ekonomi digital, menggabungkan inovasi dengan pragmatisme.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
