Lihat lebih banyak

Pasar Kripto Bersiap Alami Volatilitas Menjelang Pelaksanaan Super Central Bank Week

2 mins
Oleh Shraddha Sharma
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Federal Open Market Committee (FOMC) AS telah mengumumkan keputusannya untuk menaikkan suku bunga.
  • Kenaikan suku bunga yang selanjutnya diperkirakan akan terjadi dalam laju yang lebih lambat dan berdampak pada volatilitas aset kripto.
  • Salah seorang ahli strategi senior dari Bloomberg baru-baru ini mengungkapkan bahwa BTC mulai berubah menjadi "emas versi beta yang tinggi."
  • promo

Menurut perkiraan yang ada, kenaikan suku bunga akan melambat karena bank sentral terus berperang melawan ancaman tingkat inflasi. Alhasil, pasar kripto kemungkinan akan tetap bergejolak bersamaan dengan aset berisiko lainnya.

Sehubungan dengan langkah ini, beberapa laporan juga telah mengabarkan bahwa AS akan merilis angka inflasi bulan November minggu ini. Hal tersebut nantinya berperan untuk membantu Federal Reserve dalam memutuskan kebijakan seperti apa yang akan mereka ambil untuk sisa tahun 2023 mendatang.

‘Super Central Bank Week’ Bikin Pasar Kripto Tertekan

Federal Open Market Committee (FOMC) AS telah mengumumkan keputusannya untuk menaikkan suku bunga pada 14 Desember sebesar 50 basis poin dengan probabilitas 75%. Keputusan tersebut muncul setelah enam kenaikan signifikan yang terjadi tahun ini. Di saat yang sama, Bank Sentral Eropa dan Inggris Raya juga akan mempublikasikan keputusan suku bunga mereka minggu ini. Oleh karena itulah, “Super Central Bank Week” diprediksi akan dimulai di seluruh dunia minggu ini.

Menurut data CoinGecko, kapitalisasi pasar kripto global hari ini (13/12) terpantau telah turun kembali ke level US$877 miliar dengan penurunan sekitar 2% dalam 24 jam terakhir. Pada saat publikasi, harga Bitcoin (BTC) bertengger di bawah angka US$17.000 per koinnya, sementara Ethereum (ETH) juga masih konsisten berada di bawah level US$1.300.

Di samping itu, semua aset kripto dengan kapitalisasi pasar teratas berada di zona “merah” setelah minggu baru dimulai.

Akankah ‘Emas Digital’ Tetap Bisa Bertahan dalam Sistem Laju Inflasi yang Rendah?

Dalam lingkup pasar global, harga emas tercatat mengalami penurunan akibat keputusan kebijakan yang akan datang. Karena emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, maka langkah penurunan tingkat inflasi juga akan menurunkan harganya. Di sisi lain, Bitcoin yang sering kali disebut-sebut sebagai emas digital juga diperkirakan akan tetap volatil dalam masa transisi tersebut.

Ahli strategi senior Bloomberg, Mike McGlone, baru-baru ini mengunggah cuitannya di Twitter bahwa BTC sudah mulai berubah menjadi “emas versi beta [yang] tinggi.” Hal ini berarti bahwa Bitcoin dapat mengungguli emas selama terjadinya tren penurunan pasar. Namun, BTC juga bisa saja menukik lebih cepat ketika emas kehilangan “kilaunya.”

Dengan sentimen resesi menjelang tahun 2023, McGlone memprediksi bahwa emas akan menjadi aset dengan performa terbaik.

Pada saat publikasi, fear and greed index Bitcoin menunjukkan adanya ketakutan di pasar.

Sementara itu, total value locked (TVL) di pasar keuangan terdesentralisasi (DeFi) dalam 24 jam terakhir juga terpantau mengalami penurunan. Data dari DeFiLlama telah mencatatkan perolehan TVL di bawah angka US$42 miliar, atau telah turun sekitar 1% selama periode tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang dampak Super Central Bank Week terhadap pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori