Silver (XAG) mengungguli Bitcoin dalam hal minat ritel, memecahkan rekor selama puluhan tahun, dan mendorong investor untuk menjelajahi batas baru: silver yang di–tokenisasi.
Sejalan dengan tren RWA tersebut, dengan meningkatnya likuiditas logam mulia, para analis mengatakan bahwa silver digital bisa menjadi kelas aset utama berikutnya dalam rantai blockchain.
SponsoredRekor Tertinggi 46 Tahun Perak Ubah Psikologi Pasar
Silver mengakhiri bulan di US$58, penutupan bulanan tertinggi dalam 46 tahun, dengan minat ritel pada silver melebihi Bitcoin dalam Google Trends global.
“Silver baru saja mencapai US$58 dan memberikan penutupan bulanan tertinggi setelah 46 tahun. Kita bisa melihat jumlah likuiditas yang besar dalam saham AS, emas, dan sekarang silver. Cepat atau lambat, ini mungkin akan mengalir ke aset yang lebih berisiko, seperti Bitcoin dan aset kripto. Pasar bull belum berakhir, hanya tertunda,” komentar analis Ash Crypto.
Kenaikan ini mencerminkan pergeseran besar modal menuju aset keras seiring inflasi global, permintaan industri, dan kendala pasokan yang semakin intensif. Sementara itu, Rasio Silver-to-Bitcoin telah memecahkan tren turun dekade terakhir.
Ini menandakan pergeseran penting dalam bagaimana investor ritel dan institusional mengevaluasi aset penyimpan nilai, hal ini menetapkan panggung bagi kebangkitan silver yang di tokenisasi.
Sponsored SponsoredPasar Perak Tokenisasi: Masih Awal, Kecil, dan Berkembang
Meski momentum harga XAG tetap tinggi, sektor silver yang di tokenisasi masih belum berkembang. Hanya beberapa proyek seperti Kinesis Silver (KAG) dan Gram Silver (GRAMS), yang muncul di CoinGecko.
Namun, fundamentalnya semakin kuat. Menurut penelitian Commodity Block, silver yang di tokenisasi “dengan cepat mendefinisikan ulang cara investor mengakses dan berinteraksi dengan pasar logam mulia, menawarkan:
- Kepemilikan fraksional silver
- Perdagangan global 24/7
- Provenansi dan keterlacakan yang tidak dapat di ubah
- Penggunaan sebagai agunan dalam DeFi
Laporan tersebut menyoroti bahwa pasar silver yang di tokenisasi telah mencapai kapitalisasi sekitar US$200 juta, sementara token yang di dukung emas mendominasi dengan US$2,57 miliar.
Permintaan silver yang semakin meningkat menunjukkan selera yang meluas untuk komoditas digital, terutama saat iShares Silver Trust (SLV) di perdagangkan di US$52,52, mencerminkan minat global yang meningkat. Dengan demikian, angka ini menunjukkan naik hampir 3% dalam perdagangan pre-market.
Sponsored“Komoditas yang ditokenisasi menghancurkan model kepemilikan tradisional dengan menjadikan aset fisik dapat diakses oleh siapa pun dengan koneksi internet,” ujar kutipan dalam laporan tersebut.
Mengapa Investor Peduli Sekarang
Daya tarik silver yang di-tokenisasi sejalan dengan tren yang lebih luas yakni migrasi aset dunia nyata (RWA) ke blockchain.
Dengan demikian, peran ganda silver sebagai logam industri dan lindung nilai investasi menjadikannya sangat sesuai untuk adopsi digital.
Penggerak kunci termasuk:
Sponsored Sponsored- Peningkatan permintaan untuk investasi fraksional
- Protokol DeFi semakin menerima jaminan berbasis perak
- Meningkatnya pengawasan atas sumber etis yang di dukung oleh transparansi blockchain
- Minat global pada simpanan nilai alternatif di tengah ketidakpastian ekonomi
Kejelasan regulasi tetap penting. Yurisdiksi sedang mengembangkan kerangka kerja untuk komoditas digital, sementara ketidakkonsistenan global membatasi skalabilitas.
Pasar emas token sekarang melampaui US$3 miliar, di pimpin oleh Pax Gold (PAXG), Tether Gold (XAUT), dan produk institusional baru seperti DGLD dari MKS PAMP.
Perak mungkin mengikuti jalur yang sama jika infrastruktur, standar kustodi, serta listing exchange terus meningkat.
Dengan harga perak meningkat, rasio breakout, dan minat ritel naik, perak token mungkin siap untuk menjadi kategori RWA besar berikutnya dalam kripto.
Ketika likuiditas beralih dari logam ke aset digital, pertanyaan untuk tahun 2025 bukan lagi apakah perak token akan tumbuh, melainkan seberapa cepat.
Bagaimana pendapat Anda tentang bahwa Silver di gadang-gadang sebagai reli aset digital berikutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!