Trusted

Pasca Gencatan Senjata, Harga Bitcoin Diprediksi Bisa Mencapai Level Ini

2 menit
Diperbarui oleh Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Gencatan senjata yang terjadi antara Israel, Iran dan Amerika Serikat dipercaya akan berlangsung panjang, berdampak positif terhadap harga Bitcoin dan saham.
  • Jika The Fed memangkas suku bunganya di bulan Juli, harga BTC berpotensi naik hingga ke level US$110.000 hingga US$112.000.
  • promo

Pasar kripto dan saham pada perdagangan hari ini kembali ke zona hijau. Munculnya pernyataan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mengumumkan gencatan senjata pasca melakukan serangan di Iran membawa optimisme tersendiri bagi pelaku pasar. Pakar memandang bahwa kondisi tersebut berpotensi membuat harga Bitcoin (BTC) terdongkrak ke level US$110.000 hingga US$112.000.

Namun demikian, situasi itu tidak akan terjadi secara serta merta. Pengamat aset kripto, Ibrahim Assuabi menjelaskan, jika Ketua The Fed, Jerome Powell jadi menurunkan suku bunganya di bulan Juli mendatang. Kemungkinan harga Bitcoin di bulan depan bisa mencapai kisaran tersebut.

“Gencatan senjata yang dilakukan oleh Amerika Serikat juga membuat Israel mengumumkan hal yang sama. Keadaan ini berpotensi berlangsung panjang,” jelasnya kepada BeInCrypto.

Dalam hematnya, saat ini pasar mulai mengalihkan fokusnya kembali ke permasalahan perang dagang. Situasi itu membuat harga kripto berada di jalur yang positif dan optimis. Pada saat penulisan, harga Bitcoin (BTC) berada di kisaran US$105.711. Mencatatkan kenaikan 3,9% dalam 24 jam terakhir.

Menurutnya, jika harga kripto terus membaik akan memancing dorongan dari publik untuk kembali melakukan investasi kripto dalam jangka panjang.

Dalam Jangka Menengah, Harga Bitcoin Berpotensi Mencapai US$150.000

Selain itu, ke depannya, Bitcoin kemungkinan bisa dianggap sebagai safe haven bagi beberapa negara. Namun memang kelas aset baru tersebut masih memerlukan fundamental yang kokoh, mengingat usianya yang masih tergolong baru jika bersanding dengan emas.

Meski demikian, ia optimistis bahwa Bitcoin dalam jangka menengah atau sekitar 3 tahun mendatang, harganya bisa mencapai kisaran US$150.000.

Nah pasca mendinginnya tensi di antara dua negara di Timur Tengah, Ibrahim melihat bahwa ketegangan nantinya akan kembali muncul dari beberapa faksi. Mulai dari Houti hingga Hizbullah. Hal tersebut berisiko membuat harga Bitcoin kembali terkoreksi.

Sebagai catatan, pandangan lebih agresif datang dari CEO BitMEX, Arthur Hayes. Laporan BeInCrypto sebelumnya mengungkap bahwa Hayes percaya bahwa kebijakan moneter yang longgar akan mendorong lonjakan harga pada Bitcoin. Bahkan mungkin bisa mencapai level US$1.000.000

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi ahli terkait harga Bitcoin ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori