Harga Ether (ETH) sukses menembus angka US$2.000 pada hari Senin (20/11) kemarin, setelah berkonsolidasi di area US$1.950 selama akhir pekan. Analisis on-chain mengungkap bagaimana investor korporat yang berbasis di Amerika Serikat (AS) bereaksi terhadap pengajuan ETF Ethereum spot BlackRock baru-baru ini.
Kini harga ETH berhasil merebut kembali level US$2.000. Data on-chain menunjukkan bahwa investor korporat kini berlomba-lomba mengakumulasi ETH menyusul pengajuan exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot oleh BlackRock.
Pasokan ETH di Crypto Exchange Sentuh Titik Terendah dalam 5 Tahun
Harga ETH bergerak sideways selama sepekan terakhir. Namun, tinjauan lebih dekat pada tren data on-chain terkini menunjukkan bahwa investor ETH mulai melakukan langkah bullish strategis usai pengajuan ETF Ethereum spot oleh BlackRock.
Grafik Exchange Reserves dari CryptoQuant menunjukkan bahwa investor mulai memindahkan ETH milik mereka ke penyimpanan jangka panjang sesaat setelah BlackRock secara resmi mengajukan ETF Ethereum spot pada 15 November lalu.
Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa ETH yang disimpan di berbagai crypto exchange berjumlah 14,5 juta per 15 November. Namun, sejak itu, investor telah memindahkan 152.583 ETH dari crypto exchange. Alhasil, aksi itu menyeret total pasokan pasar ETH ambruk ke titik terendah dalam 5 tahun sebesar 14,3 juta.
Adapun Exchange Reserves adalah metrik on-chain yang melacak total pasokan aset kripto yang disimpan di wallet ETH yang disediakan oleh crypto exchange. Biasanya, penurunan dalam jumlah pasokan di exchange menyiratkan penurunan jumlah aset kripto yang tersedia untuk diperdagangkan di crypto exchange dan platform trading crypto.
Dengan harga Ethereum yang saat ini berkisar di level US$2.000, sebanyak 152.583 ETH yang dikeluarkan dari crypto exchange bernilai sekitar US$305 juta.
Secara spesifik, bulan Juli 2018 adalah kali terakhir pasokan pasar ETH pernah sekecil ini. Para crypto whale dan investor dengan kekayaan tinggi yang berpengalaman cenderung memilih penyimpanan ETH mereka cold wallet. Terlebih lagi, jika pengajuan ETF BlackRock berhasil menarik lebih banyak crypto whale untuk membeli ETH, maka pasokan di crypto exchange kemungkinan akan turun lebih jauh lagi.
Sebagai catatan, harga ETH sempat menyentuh level terendah tahun 2018, sebelum kemudian meroket hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada tahun 2021 sebesar US$4.891.
Oleh karena itu, penurunan yang cepat dalam pasokan pasar Ethereum dapat memberikan tekanan naik pada harga ETH menuju level US$4.000, jika aplikasi ETF Ethereum dan Bitcoin spot mendapat persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS.
Bagaimana pendapat Anda tentang turunnya pasokan Ethereum (ETH) di crypto exchange? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.