Sebuah patung yang menghormati pendiri Bitcoin yang menggunakan nama samaran, Satoshi Nakamoto, hilang dari lokasi penampilannya di Lugano, Swiss.
Patung tersebut, salah satu dari tiga yang dibuat sebagai penghormatan kepada Nakamoto, terakhir kali terlihat di taman Villa Ciani sebelum dicuri.
Di Mana Patung Satoshi Nakamoto?
Pada 2 Agustus, laporan muncul yang mengonfirmasi pencurian patung Satoshi Nakamoto.
Indikasi pertama hilangnya patung tersebut datang dari pengguna media sosial, Gritto, yang membagikan kekhawatirannya secara online.
CEO Tether Paolo Ardoino menanggapi berita tersebut dengan menyatakan bahwa individu yang tidak dikenal bertanggung jawab atas penghapusan patung tersebut.
Setelah kejadian itu, Gritto membagikan teorinya sendiri tentang hilangnya patung tersebut.
Dia mengklaim telah melihat patung tersebut utuh pada malam 1 Agustus, Hari Nasional Swiss, tepat sebelum sekelompok orang mabuk melewatinya.
Gritto mengklaim kelompok tersebut bisa dengan mudah memindahkan patung itu, yang hanya diamankan oleh dua titik. Dia menyarankan mereka bisa saja melemparkannya ke danau terdekat tanpa diketahui.
“Ada kamera di mana-mana di kota jadi saya berasumsi, mereka hanya melemparkannya ke dalam danau di sebelahnya, sebelum pulang. Tidak mungkin, mereka bisa membawanya tanpa diketahui di kota. Jadi pendapat saya: itu ada di danau, tepat di sebelah lokasi sebelumnya,” ujar Gritto.

Bounty 0,1 Bitcoin Ditawarkan untuk Mengembalikan Karya Seni yang Dicuri
Sementara itu, organisasi yang berfokus pada Bitcoin, Satoshi Gallery, telah meluncurkan hadiah untuk menemukan kembali karya seni yang dicuri tersebut.
Organisasi ini menawarkan 0,1 BTC, yang bernilai sekitar US$11.359, kepada siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada pengembalian patung tersebut.
Plan B, sebuah inisiatif yang didukung oleh Tether, dan Kota Lugano awalnya memperkenalkan patung tersebut pada Oktober 2024.
Patung tersebut berdiri di depan Villa Ciani, melambangkan visi Satoshi Nakamoto untuk Bitcoin. Ini juga mewakili pengunduran dirinya dari sorotan publik setelah menciptakan mata uang kripto tersebut.
Yang menarik, desain uniknya memungkinkan patung tersebut menghilang dari pandangan saat pengamat mengubah perspektif secara bertahap. Ini menggambarkan sifat Satoshi yang sulit dipahami dan warisan berkelanjutan dari ciptaannya.
Patung Lugano adalah bagian dari upaya global untuk memperingati warisan Nakamoto melalui 21 instalasi identik di seluruh dunia.
Sejak debutnya di Lugano, penyelenggara telah memperkenalkan dua patung lagi—satu di El Zonte, El Salvador (dikenal sebagai Bitcoin Beach), dan satu lagi di Tokyo, Jepang, pada April 2025.
Meski ada kemunduran di Swiss, Satoshi Gallery telah menegaskan kembali komitmennya terhadap inisiatif ini.
Kelompok ini sudah mengungkapkan rencana untuk memasang 18 patung lagi di lokasi-lokasi penting di seluruh dunia. Upaya ini akan terus melanjutkan misinya untuk merayakan asal-usul Bitcoin dan etos desentralisasinya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
