Bitcoin (BTC) telah mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa hari terakhir. Namun dalam 24 jam terakhir jawara kripto itu turun hampir 2%. Pada Konferensi Bitcoin 2025, Wakil Presiden AS JD Vance secara terbuka mendukung BTC, menyebutnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan campur tangan politik.
Sementara itu, risalah pertemuan terbaru Federal Reserve menunjukkan risiko inflasi dan pengangguran yang meningkat, memicu ketidakpastian ekonomi makro. Dukungan politik dan ketidakstabilan ekonomi bersama-sama memperkuat narasi Bitcoin sebagai aset lindung nilai di masa-masa volatil.
JD Vance Dukung Bitcoin saat Fed Peringatkan Badai Inflasi-Pengangguran
Wakil Presiden AS JD Vance tampil di panggung Konferensi Bitcoin 2025 di Las Vegas hari ini, menyuarakan dukungan kuat untuk kripto dan khususnya Bitcoin. Dalam pernyataannya, Vance mengatakan:
“Kripto adalah lindung nilai terhadap kebijakan buruk dari Washington, tidak peduli partai mana yang berkuasa,” ujarnya. “Ini adalah lindung nilai terhadap inflasi yang meroket, yang telah mengikis tingkat tabungan riil orang Amerika selama empat tahun terakhir. Dan seperti yang Anda semua ketahui, ini adalah lindung nilai terhadap sektor swasta yang semakin bersedia mendiskriminasi konsumen berdasarkan keyakinan dasar mereka, termasuk politik mereka.”
Dia mengonfirmasi bahwa dirinya secara pribadi memiliki Bitcoin, meningkatkan citranya sebagai simbol kebebasan finansial dan perlawanan terhadap kontrol terpusat.
Pada saat yang sama, risalah dari pertemuan Federal Reserve bulan Mei mengungkapkan kekhawatiran yang meningkat atas inflasi dan pengangguran yang meningkat.
Pejabat Fed memperingatkan “pertukaran sulit” di masa depan, saat mereka menyeimbangkan pengendalian inflasi dengan dukungan pekerjaan. Tarif yang diusulkan oleh pemerintahan Trump menambah tekanan, dan meskipun ada penundaan, ketakutan resesi tetap ada.
Campuran stres ekonomi, ketidakpastian kebijakan, dan dukungan politik ini dapat memperkuat daya tarik Bitcoin sebagai lindung nilai. Investor yang mencari perlindungan dari ketidakstabilan bisa tertarik pada BTC.
WHale Bitcoin Mundur Setelah Harga Puncak, Cloud Isyaratkan Kehati-hatian
Jumlah whale Bitcoin—wallet yang memegang antara 1.000 dan 10.000 BTC—naik menjadi 2.021 pada 25 Mei, menandai level tertinggi yang terlihat dalam hampir setahun.
Holder besar ini dianggap sebagai beberapa peserta paling berpengaruh di pasar. Peningkatan jumlah whale biasanya diartikan sebagai tanda meningkatnya kepercayaan di antara investor jangka panjang, terutama ketika bertepatan dengan aksi harga yang bullish.

Tetapi, hanya dua hari setelah mencapai puncak satu tahun itu, jumlah whale turun tajam menjadi 2.003 pada 27 Mei.
Penurunan mendadak ini mungkin menandakan bahwa beberapa holder besar mulai melakukan profit taking setelah reli Bitcoin ke rekor tertinggi mendekati US$112.000.
Ketika jumlah wallet whale mulai berkurang, ini bisa menunjukkan bahwa distribusi sedang berlangsung, yang kadang-kadang mendahului peningkatan volatilitas atau koreksi jangka pendek.
Dalam grafik Ichimoku Cloud saat ini untuk Bitcoin, Tenkan-sen (garis biru) tetap di atas Kijun-sen (garis merah), menunjukkan bahwa momentum jangka pendek lebih kuat daripada tren jangka menengah.
Ini biasanya merupakan sinyal bullish. Namun, harga Bitcoin telah masuk ke dalam Kumo (awan) hijau, yang menunjukkan ketidakpastian dan potensi konsolidasi.

Ketika harga masuk ke dalam awan, pasar dianggap netral atau tidak pasti, terutama setelah tren naik yang tajam. Leading Span A (garis hijau) masih di atas Leading Span B (garis merah). Indikator lain menunjukkan bahwa tren jangka panjang secara teknis masih bullish.
Namun, perataan dan penyempitan awan di depan menunjukkan memudarnya momentum. Jika Bitcoin gagal bertahan di atas batas bawah awan, bisa menghadapi tekanan jual yang meningkat.
Sebaliknya, pantulan dari awan bisa memicu reli bullish lainnya jika pembeli masuk.
Bulls BTC Bidik US$112.000 – Namun Risiko Death Cross Mengancam
Garis EMA Bitcoin masih mencerminkan tren bullish, dengan rata-rata bergerak jangka pendek berada di atas yang jangka panjang.
Namun, jarak di antara mereka semakin menyempit, menandakan melemahnya momentum.
Jika terbentuk death cross—di mana EMA jangka pendek melintasi di bawah yang jangka panjang—ini bisa memicu koreksi yang lebih dalam.

Dalam kasus ini, BTC mungkin menguji level support di US$106.726. Jika level tersebut ditembus, US$102.135 menjadi area kunci berikutnya yang perlu diperhatikan.
Di sisi lain, jika pembeli kembali menguasai dan momentum pulih, BTC bisa retest resistance di sekitar US$110.725.
Sebuah breakout di sana dapat membuka jalan untuk dorongan lain menuju zona US$112.000, yang baru-baru ini menandai titik tertinggi sepanjang masa.
Bagaimana pendapat Anda tentang berkurangnya aktivitas whale pasca Bitcoin sentuh ATH? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
