Privasi Kripto Terancam, Telegram Akui Bocorkan Data Pengguna Sejak 2018

2 mins
Diterjemahkan Adi Wiratno
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO Telegram Pavel Durov mengakui telah mengungkapkan data pengguna, termasuk IP, sejak 2018 kepada penegak hukum.
  • Pakar keamanan kripto khawatir kebijakan ini bakal mengancam privasi pengguna dan melemahkan desentralisasi.
  • Harga Toncoin tetap stabil meskipun terdapat kekhawatiran dari komunitas Web3 tentang kebijakan privasi Telegram.
  • promo

CEO Telegram Pavel Durov mengakui bahwa platform-nya telah membocorkan IP pengguna, nomor telepon, dan alamat kepada penegak hukum sejak tahun 2018.

Kondisi tersebut memantik kekecewaan dari para pakar keamanan kripto. Namun menariknya, merespons kabar tersebut, pergerakan harga Toncoin (TON) terpantau relatif stabil.

Kebijakan yang Sudah Lama Berlaku

Pavel Durov, pendiri dan CEO aplikasi jejaring sosial Telegram, mengeklaim bahwa perusahaannya telah mengungkapkan informasi pengguna sejak tahun 2018. Informasi ini muncul setelah insiden penangkapan Durov, dengan dugaan memfasilitasi aktivitas kriminal di platform terjadi. Saat dibebaskan, ia sempat menyebut bahwa Telegram akan menindak segala bentuk materi ilegal, namun kemudian Durov mengklarifikasi pernyataan tersebut.

“Setiap kali kami menerima permintaan hukum yang terbentuk dengan baik melalui jalur komunikasi yang relevan, kami akan memverifikasinya dan mengungkapkan alamat IP/nomor telepon pelaku kriminal yang berbahaya. Proses ini telah ada jauh sebelum minggu lalu,” ujar Durov.

Bagaimanapun, klarifikasi anyar ini mengungkap bahwa kebijakan privasi ini telah lama berlaku di platform. Ditambahkannya, prinsip Telegram tentang kebebasan, privasi, dan perlindungan untuk aktivis tetap tidak berubah.

Namun, beberapa orang di ruang kripto tidak setuju. Deddy Lavid, CEO dari perusahaan keamanan Web3 Cyvers, memberikan wawancara eksklusif dengan BeInCrypto untuk menjelaskan kekhawatirannya.

“Pengungkapan alamat IP pengguna oleh Telegram merupakan kekhawatiran besar bagi komunitas Web3, karena hal itu mengurangi privasi dan desentralisasi yang diwakili oleh Web3. Banyak pengguna sering berbagi alamat wallet melalui saluran Telegram, dan jika Telegram menghubungkan alamat wallet ini dengan IP, hal itu bisa berpotensi mengungkap identitas pengguna,” tutur Lavid kepada BeInCrypto.

Durov mengeklaim bahwa kebijakan Telegram dalam bekerja sama dengan penegak hukum tetap tidak berubah, dan otoritas hanya meningkatkan permintaan mereka dalam beberapa minggu terakhir. Namun, nada bicaranya telah berubah secara nyata.

“[Kebijakan ini] bisa memungkinkan platform terpusat untuk menghubungkan informasi pribadi pengguna dengan aktivitas blockchain mereka. Untuk mengatasi ini, proyek Web3 mungkin akan mempertimbangkan beralih ke alat komunikasi terdesentralisasi yang mengutamakan privasi data dan melindungi pengguna dari kerentanan semacam itu,” tambah Lavid.

Harga Toncoin Turun Tipis

Sejak pengumuman Durov, nilai Toncoin (TON) sedikit turun, tetapi belum ada yang signifikan terjadi. Belum dapat dipastikan, apakah rasa kecewa dari sektor keamanan kripto ini akan berubah menjadi penurunan nyata bagi TON secara keseluruhan.

Kinerja Harga Toncoin (TON)
Kinerja Harga Toncoin (TON) | Sumber: BeInCrypto

Meskipun demikian, penurunan harga bisa saja terjadi di masa depan. Karena harga TON sendiri sudah bergerak fluktuatif, sejalan dengan masalah hukum Durov, dan insiden ini mungkin tidak jauh berbeda.

Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan privasi Telegram dan bagaimana dampaknya terhadap ekosistem TON kelak? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

adi-wiratno.jpeg
Adi Wiratno
Adi adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 9 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori