Paxos, perusahaan pemilik stablecoin USDP, baru saja menjalin kemitraan dengan perusahaan financial technology (fintech) PicPay. Hal itu merupakan salah satu strategi Paxos untuk memperkuat penetrasi pasar kripto di wilayah Brasil.
Terpilihnya PicPay sebagai mitra Paxos bukanlah tanpa alasan. Dengan basis pengguna yang mencapai 30 juta, PicPay dipercaya bakal menjadi jembatan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan eksposur ke kripto. Picpay sendiri adalah perusahaan fintech yang selama ini melayani transaksi pembayaran masyarakat di Brasil.
Head of Crypto di PicPay, Bruno Gregory, mengatakan perusahaan merupakan salah satu pelaku usaha di industri keuangan yang merevolusi sistem pembayaran di Brasil. Dia mengakui bahwa dengan masuknya Paxos dalam kemitraan perusahaan akan membantu banyak orang untuk bisa memanfaatkan semua kelas aset yang ada, termasuk juga teknologi yang terkandung di dalamnya.
“Ini adalah langkah pertama PicPay untuk mengekspos konsumen ke aset digital. Konsumen bisa mendapatkan keuntungan dari potensi kelas aset yang berkembang,” katanya.
Setiap konsumen PicPay bisa dengan mudah melakukan jual beli atau menahan aset kripto seperti Bitcoin (BTC), Ether (ETH) dan stablecoin USDP milik Paxos yang nilainya dipatok pada dolar AS.
Paxos percaya bahwa dengan langkah ini, perusahaan bisa mempercepat adopsi kripto. Karena semakin banyak perusahaan yang menyediakan aset digital, maka akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan aset kripto yang mereka inginkan.
“Pelaku industri harus mengambil langkah secara bertahap untuk membuat aset digital ada di mana-mana bagi konsumen,” jelas Paxos.
PicPay Tengah Menggarap Sistem Pembayaran Berbasis Kripto
PicPay mengakui bahwa kerja sama ini juga menjadi jalan masuk bagi bisnis kripto yang akan perusahaan jalankan. Pasalnya, saat ini PicPay tengah membangun fitur khusus yang memungkinkan para pelanggan bisa melakukan pembayaran dengan kripto.
Hal itu tentunya akan menjadi salah satu layanan menarik yang bisa para pengguna kripto manfaatkan. Karena, artinya mereka bisa dengan mudah melakukan konversi atas aset kripto miliknya untuk menunaikan pembayaran.
Sayangnya, PicPay tidak menjelaskan lebih jauh terkait rencana ini. Mereka juga tidak memberikan tenggat waktu kapan akan segera memulai rencana strategis tersebut. Tetapi, yang jelas, langkah yang Paxos dan PicPay lakukan bakal semakin memantapkan Brasil sebagai negara dengan tingkat adopsi kripto tercepat.
Berdasarkan data Gemini, tingkat adopsi kripto di Brasil mencapai level 41%, sama dengan Indonesia yang juga disebut sebagai negara dengan adopsi kripto tercepat dalam survei itu.
RUU Mata Uang Digital Baru Akan Dibahas di September
Meskipun dorongan dari pelaku usaha untuk melegalkan aset kripto kian deras, Kongres Brasil malah menunda untuk membahas kerangka aturan terkait kripto yang seharusnya mereka lakukan pada pekan ini.
Draf aturan tersebut baru akan dibahas pada September mendatang. Padahal, sebelumnya, Kongres Brasil sudah berniat untuk membahas Undang-Undang Mata Uang Kripto dalam waktu dekat ini, sebagai salah satu upaya untuk menuntaskan kebijakan sebelum mulai masuk musim politik di Oktober mendatang.
Deputi Federal, Ricardo Baros, sebelumnya mengatakan terdapat ruang untuk mengapresiasi Bill of Law4.401/2021 yang mengatur perusahaan kripto di Brasil. Dalam rancangan aturan tersebut dipaparkan bahwa setiap platform kripto yang ada di wilayahnya akan ada di bawah regulasi bank sentral Brasil.
Namun, Presiden Bank Sentral Brasil Roberto Campos Neto pernah mengatakan bahwa pihaknya tidak boleh membuat aturan untuk mata uang kripto, seperti Bitcoin. Alasannya karena sifat dari teknologi mata uang kripto sendiri yang tidak memungkinkan untuk diatur.
“Aturan justru harus dibuat untuk platform yang berinteraksi dengan teknologi kripto tersebut,” tambahnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.