PayPal resmi memperluas penawaran aset kripto-nya di Amerika Serikat dengan menambahkan dukungan untuk Solana (SOL) dan Chainlink (LINK).
Kedua token ini melengkapi daftar yang sudah ada, seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Litecoin (LTC), Bitcoin Cash (BCH), serta stablecoin native PayPal sendiri, PYUSD.
Ekspansi Kripto PayPal Soroti Tingginya Animo pada Solana dan Chainlink
Baik Solana maupun Chainlink memainkan peran penting di jagat blockchain. Solana menawarkan transaksi cepat berbiaya murah dan lazim digunakan dalam DeFi, gim, serta aplikasi Web3.
Chainlink, di sisi lain, menjadi jembatan vital bagi smart contract untuk mengakses data dunia nyata melalui oracle terdesentralisasi.
Berdasarkan data dari BeInCrypto, keduanya kini masuk jajaran lima belas kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar. Hal ini menjadikan mereka tambahan strategis dalam portofolio PayPal.
May Zabaneh, Vice President of Blockchain and Digital Currencies di PayPal, menjelaskan bahwa update ini mencerminkan tingginya permintaan pengguna akan opsi kripto yang lebih luas.
Menurut Zabaneh, tujuan dari langkah ini adalah memberikan keleluasaan yang lebih besar serta cara baru untuk berinteraksi dengan aset digital di dalam ekosistem PayPal.
“Sejak kami pertama kali menghadirkan fitur kripto di PayPal dan Venmo, kami terus mendengar aspirasi pengguna terkait apa yang mereka harapkan dari pengalaman kripto di platform kami. Salah satu permintaan utamanya adalah penambahan token baru yang sejalan dengan misi kami untuk merevolusi sistem pembayaran,” ujar Zabaneh.
Langkah terbaru PayPal ini hadir seiring upaya perusahaan memperkuat posisinya di sektor aset digital. Dengan lebih dari 434 juta pengguna aktif dan pangsa pasar 45% dalam pembayaran daring global, PayPal berada di posisi strategis untuk mempengaruhi keterlibatan arus utama dengan kripto.
Para pakar industri pun menilai integrasi ini sebagai langkah logis berikutnya. Max Hamilton, peneliti investasi dari Foresight Ventures, menyebut bahwa perusahaan mapan seperti PayPal memiliki modal kepercayaan publik, pengalaman regulasi, dan jaringan luas. Ini menjadi modal kokoh untuk adopsi kripto tanpa harus kalah langkah dari para pendatang baru.
“Para raksasa mapan seperti [PayPal] memiliki keunggulan distribusi yang nyaris tak tertandingi—benteng pertahanan yang dibangun dari puluhan tahun akuisisi pengguna, relasi dengan merchant, serta kepatuhan regulasi. Dan kita terus menyaksikan mereka mengadopsi layanan kripto dalam ekosistemnya agar tidak tergeser oleh arus baru,” terang Hamilton.
PayPal sendiri pertama kali menjejakkan kaki di dunia kripto pada tahun 2020 silam dengan membuka fitur beli dan simpan Bitcoin serta Ethereum.
Sejak itu, perusahaan makin dalam terjun ke sektor baru ini lewat peluncuran PYUSD, stablecoin yang dipatok ke dolar, di jaringan Ethereum pada 2023.
Kemudian pada 2024, PayPal memperluas PYUSD ke jaringan Solana. Langkah ini mendongkrak suplai beredar stablecoin tersebut menjadi US$733 juta hingga berita ini diturunkan.
Awal tahun ini, perusahaan juga membeberkan rencana untuk memperdalam integrasi PYUSD dalam ekosistemnya. Ini mencakup memungkinkan merchant menerima PYUSD sebagai pembayaran dan memperluas penggunaannya di seluruh platform milik PayPal.
Bagaimana pendapat Anda tentang PayPal yang tambahkan dukungan untuk Solana (SOL) dan Chainlink (LINK) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
